Pertemuan ke 11 ( 24 April
2019 / 19 Sya’ban 1440 H
نَصَــــــائح الثــــــــــانِي
NASEHAT-NASEHAT KEDUAـ
20.
TIGA SUNAH YANG HARUS DIMILIKI SETIAP MUSLIM
'Ali
R.A pernah mengatakan:
"Barang
siapa memiliki
1. sunnatullah;
2. sunnah Rasul-Nya; dan
3. sunnah para wali.
maka
dia tidak punya kebaikan sedikit pun."
Ketika
'Ali R.A ditanya apa yang dimaksud dengan sunnatullah itu, 'Ali menjawab: "Menyembunyikan
rahasia." 'Ali R.A ditanya lagi: "Apa yang dimaksud dengan
sunnah Rasul itu?" 'Ali menjawab: "Bersikap ramah kepada sesama
manusia." 'Ali R.A lalu ditanya: "Apa yang dimaksud dengan
sunnah para wali itu?" 'Ali menjawab: " Sabar dalam menghadapi
perlakuan yang menyakitkan hati."
'Ali
R.A juga berkata:
"Orang-orang
sebelum kami juga biasa saling mengingatkan dan berkirim surat dengan tiga hal
berikut ini:
1. Barang siapa
beramal untuk kepentingan akhiratnya, maka Allah akan memelihara urusan agama
dan dunianya.
2. Barang siapa
yang baik batinnya, maka Allah akan memperbaiki lahirnya.
3. Barang siapa
yang ikhlas amal ibadahnya kepada Allah, maka Allah akan menjamin kebaikan
hubungan antara dia dan sesama manusia."
21.
TIGA FAKTOR PEMBENTUK KEPERIBADIAN
'Ali
R.A pernah berkata:
1. "Jadilah manusia yang paling
baik di sisi Allah
2. Jadilah manusia paling buruk
dalam pandangan dirimu
3. Jadilah manusia biasa di hadapan
orang lain."
Syekh
'Abdul Qadir Jailani berkata: "Bila engkau bertemu dengan seseorang,
hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan
dalam hatimu: "Boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku ini
dan lebih tinggi derajatnya."
Jika
dia orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya daripada dirimu, maka
katakanlah dalam hatimu: 'Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa
kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa, maka
tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku.'
Bila
dia orang yang lebih tua, maka hendaknya engkau mengatakan dalam hati: 'Orang
ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku.'
Jika
dia orang 'Alim, maka katakan dalam hatimu: 'Orang ini telah diberi oleh Allah
sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku
dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan
ilmunya.'
Bila
dia orang bodoh, maka katakan dalam hatimu: 'Orang ini durhaka kepada Allah
karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya, padahal aku
mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Allah akhiri atau dengan
apa umur orang bodoh itu akan Allah akhiri (apakah dengan husnul khatimah atau
su'ul khatimah).'
Bila
dia orang kafir, maka katakan dalam hatimu: 'Aku tidak tahu bisa jadi dia akan
masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalnya dengan amal shalih, dan bisa jadi aku
terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalku dengan amal yang
buruk.'"
Dalam
padangan Islam semua manusia itu sama, tidak dibeda-bedakan karena status
sosial, harta, tahta, keturunan, atau latar belakang pendidikannya. Manusia
yang paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah yang paling tinggi kadar
ketaqwaannya di antara mereka. Oleh karena itu, sebagian ulama berdo'a dengan
do'a berikut:
"Ya
Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersabar dan bersyukur; jadikanlah aku
seorang yang hina menurut pandangan diriku sendiri; dan jadikanlah aku orang
yang besar menurut pandangan orang lain."
0 comments:
Posting Komentar