Kamis, Juli 11, 2019

Nasehat para hamba ( Nashoihul Ibad ) - 11

Hasil gambar untuk rahasia Allah


Pertemuan ke 11 ( 24  April  2019 / 19 Sya’ban 1440 H

نَصَــــــائح الثــــــــــانِي
NASEHAT-NASEHAT KEDUAـ

20. TIGA SUNAH YANG HARUS DIMILIKI SETIAP MUSLIM
'Ali R.A pernah mengatakan:
"Barang siapa memiliki
1. sunnatullah;
2. sunnah Rasul-Nya; dan 
3. sunnah para wali.
maka dia tidak punya kebaikan sedikit pun."

Ketika 'Ali R.A ditanya apa yang dimaksud dengan sunnatullah itu, 'Ali menjawab: "Menyembunyikan rahasia." 'Ali R.A ditanya lagi: "Apa yang dimaksud dengan sunnah Rasul itu?" 'Ali menjawab: "Bersikap ramah kepada sesama manusia." 'Ali R.A lalu ditanya: "Apa yang dimaksud dengan sunnah para wali itu?" 'Ali menjawab: " Sabar dalam menghadapi perlakuan yang menyakitkan hati."

'Ali R.A juga berkata:
"Orang-orang sebelum kami juga biasa saling mengingatkan dan berkirim surat dengan tiga hal berikut ini:
1. Barang siapa beramal untuk kepentingan akhiratnya, maka Allah akan memelihara urusan agama dan dunianya.
2. Barang siapa yang baik batinnya, maka Allah akan memperbaiki lahirnya.
3. Barang siapa yang ikhlas amal ibadahnya kepada Allah, maka Allah akan menjamin kebaikan hubungan antara dia dan sesama manusia."


21. TIGA FAKTOR PEMBENTUK KEPERIBADIAN
'Ali R.A pernah berkata:
1. "Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah
2. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu
3. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain."

Syekh 'Abdul Qadir Jailani berkata: "Bila engkau bertemu dengan seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu: "Boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya."

Jika dia orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya daripada dirimu, maka katakanlah dalam hatimu: 'Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku.'

Bila dia orang yang lebih tua, maka hendaknya engkau mengatakan dalam hati: 'Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku.'

Jika dia orang 'Alim, maka katakan dalam hatimu: 'Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya.'




Bila dia orang bodoh, maka katakan dalam hatimu: 'Orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya, padahal aku mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Allah akhiri atau dengan apa umur orang bodoh itu akan Allah akhiri (apakah dengan husnul khatimah atau su'ul khatimah).'

Bila dia orang kafir, maka katakan dalam hatimu: 'Aku tidak tahu bisa jadi dia akan masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalnya dengan amal shalih, dan bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalku dengan amal yang buruk.'"

Dalam padangan Islam semua manusia itu sama, tidak dibeda-bedakan karena status sosial, harta, tahta, keturunan, atau latar belakang pendidikannya. Manusia yang paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah yang paling tinggi kadar ketaqwaannya di antara mereka. Oleh karena itu, sebagian ulama berdo'a dengan do'a berikut:

"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersabar dan bersyukur; jadikanlah aku seorang yang hina menurut pandangan diriku sendiri; dan jadikanlah aku orang yang besar menurut pandangan orang lain."



0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak