Kajian Kitab “ Adabun-Nisa’ “
Karya Abdul Malik bin Habib ( 238 H/852
M )
BAHASAN TENTANG KEUTAMAAN WANITA SHOLIHAH
Diceritakan dari Abdul Malik bin Habib dari Muthorrof bin Abdillah dan Abdul Aziz al-Uwaisiy dari Abdurrahman bin Abil-Huthomiy, bahwa Rasululloh SAW bersabda : Dari kebaikan yang dapat diampil manfaat oleh seorang muslim adalah istri sholihah, jika ia memandangnya membuat senang, dan jika diperintah ia menurut, dan jika ia tidak ada ia bisa menjaga
Dari Atho’ bin Abi Robah, Bahwa Rasululloh
SAW bersabda :Dari kebaikan yang dapat diampil manfaat oleh seorang
muslim setelah saudaranya yang sholih
adalah istri sholihah, jika ( apabila ) ia memandangnya membuat hatinya
senang, dan jika diperintah ia menurut, dan jika ia tidak ada ia bisa menjaga
diri dan hartanya
Dari Abu Huroiroh, sesungguhnya Rasululloh SAW bersabda : “ ketika ditanya, wanita mana yang lebih utama ? beliau menjawab : “ wanita yang jika suami memandangnya menjadi senang, dan taat kepadanya jika diperintah, dan tidak menselisihinya ( suami ) apa yang tidak disukai pada diri dan hartanya
Diriwayatkan dari Lukman al-hakim, bahwa dia berkata :
Wahai
anakku... yang pertama harus kalian usahakan adalah wanita sholihah dan teman
yang sholih, kamu akan merasa tenang dengan wanita sholihah jika kamu
menemuinya, dan hatimu akan merasa tenang jika meninggalkan teman sholihmu.
Ketahuilah, jika kamu mendapatkan salah satu dari keduanya, maka kalian telah
mendapat kebaikan.
Berhati-hatilah
terhadap wanita jahat/buruk perangai dan teman yang buruk, karena kalian tidak
akan merasa tenang jika bertemu wanita jahat, dan tidak akan tenang
meninggalkan teman yang buruk, ketahuilah, jika kalian mendapatkan salah satu
diantara keduanya, maka kalian telah mendapatkan keburukan.
Diriwayatkan dari Nabi Daud as. Beliau berdoa : “ Yaa Alloh, janganlah Kau jadikan keluarga kami keluarga jahat/buruk, karena aku pasti menjadi buruk/jahat pula “
Demikian semoga menjadi ilmu yang maslahat dunia dan
akherat. Amiiin
Wallohu a'lam bish-showab.
Dari Kitab Adabun-Nisa’, karya Abdul Malik bin
Habib,
( hal. 137-140 )
0 comments:
Posting Komentar