Minggu, Januari 27, 2019

(9) BUAH MANISNYA IMAN :

kop%2BKasub%2BNH

                         Pertemuan 9 – Ahad 25 Nopember  2018 M / 18 Rabiul Awal 1440 H


KAJIAN KITAB FATHUL-BARI ( SYARAH SHOHIH BUKHORI ) KARYA ALH-HAFIDZ  AHMAD BIN ALI BIN HAJAR AL-ASQOLANIY ( 773-852 H )

BUAH MANISNYA  IMAN :
Kami mendapat kisah dari Muhammad bin al-Mutsanna berkata : kami mendengar kisah dari Abdul Wahab ats-Tsaqofi, berkata : kami mendengar kisah dari Ayub dari Abi Qilabah dari Anas r.a. dari Nabi SAW bersabdaada tiga kondisi bagi mereka yang mendapatkan buah manisnya iman“ ( HR. Bukhori )

ð  “ Cinta Nabi SAW “ adalah unsur kesempurnaan iman.

ð  Diantara tanda “ cinta kepada Nabi SAW “ adalah :
a.    Mensuritauladani Nabi SAW, melaksanakan sunnahnya, mengikuti sabda-sabdanya dan mencontoh perbuatan-perbuatannya, melaksanakan perintah-perintahnya, menjauhi larangan-larangannya, dan berakhlak dengan akhlaknya, baik dalam keadaan sulit atau mudah, baik dalam keadaan senang atau tidak senang, karena Allah Ta’ala telah berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ  
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah saya, nisacaya Allah akan mencintaimu”.( QS. Ali Imron: 3/31)
b.    Lebih mengutamakan tuntunannya dari pada hawa nafsunya, dan menganjurkan untuk mengamalkannya dari pada menuruti keinginan nafsunya, karena ada hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik ra., “Rasulullah SAW pernah bersabda pada saya, yang artinya:
Wahai anakku, jika kamu mampu untuk masuk waktu pagi dan sore dengan tanpa kepalsuan (pengkhianatan) di dalam hatimu, maka lakukankanlah”.(HR. Turmudzi )
èDan hadits Nabi SAW.:
وَ ذَلِكَ مِنْ سُنَّتِيْ وَ مَنْ أَحَيّى سُنَّتِيْ فَقَدْ أَحَبَّنِيْ وَ مَنْ أَحَبَّنِيْ كَانَ مَعِيْ فِيْ الْجَنَّةِ
Demikian itu adalah sunnahku, dan barangsiapa menghidupkan sunnahku, maka dia benar-benar telah mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku, maka dia akan bersama saya di surga”.( HR. Turmudzi )
c.    Banyak menyebut (nama) Nabi SAW, karena orang yang mencintai sesuatu pasti dia banyak menyebutnya, dan banyak bersholawat.
d.   Sangat rindu untuk bertemu dengannya, karena setiap orang yang cinta, pasti senang untuk bertemu orang yang dia cintai
e.    Mencintai orang yang dicintai Nabi SAW. : Para sahabat, keluarga dan anak keturunan Nabi SAW.

 Kesimpulan :
Iman seseorang dianggap sempurna jika salah satunya adalah “ mencintai Nabi SAW melebihi cintanya kepada orangtua dan anaknya “


Sumber : Kitab Fathul-baari bisyar-khi shohiihil Bukhori, halaman : 114 - 117


0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak