Pertemuan 8 – Ahad 21 Oktober 2018 M / 12 Shofar 1440 H
|
KAJIAN KITAB FATHUL-BARI ( SYARAH SHOHIH BUKHORI ) KARYA
ALH-HAFIDZ AHMAD BIN ALI BIN HAJAR
AL-ASQOLANIY ( 773-852 H )
TANDA KESEMPURNAAN IMAN :
Kami mendapat kisah dari Abul Yamani berkata : kami mendengar kisah dari Syu’aib, berkata :
mengisahkan kepada kami Abu Zinadi dari al-A’raj dari Abu Huroiroh r.a.. bahwa Rasululloh SAW bersabda “Demi Dzat yang jiwaku di genggaman-Nya,
tidaklah (sempurna ) iman seseorang dari kalian hingga diriku ( Nabi SAW) lebih
dicintai dari orangtua dan anaknya “ ( HR. Bukhori )
ð “ Cinta Nabi SAW “ adalah unsur kesempurnaan
iman.
ð
Diantara tanda “
cinta kepada Nabi SAW “ adalah :
a. Mensuritauladani Nabi SAW, melaksanakan sunnahnya, mengikuti sabda-sabdanya dan mencontoh
perbuatan-perbuatannya, melaksanakan perintah-perintahnya, menjauhi
larangan-larangannya, dan berakhlak dengan akhlaknya, baik dalam keadaan sulit
atau mudah, baik dalam keadaan senang atau tidak senang, karena Allah Ta’ala
telah berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
“Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah saya, nisacaya Allah akan
mencintaimu”.( QS. Ali Imron: 3/31)
b.
Lebih mengutamakan tuntunannya dari pada
hawa nafsunya, dan menganjurkan untuk
mengamalkannya dari pada menuruti keinginan nafsunya, karena ada hadis yang
diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik ra., “Rasulullah SAW pernah bersabda
pada saya, yang artinya:
”Wahai anakku, jika kamu mampu untuk masuk waktu pagi dan sore
dengan tanpa kepalsuan (pengkhianatan) di dalam hatimu, maka lakukankanlah”.(HR. Turmudzi )
èDan hadits Nabi SAW.:
وَ ذَلِكَ مِنْ
سُنَّتِيْ وَ مَنْ أَحَيّى سُنَّتِيْ فَقَدْ أَحَبَّنِيْ وَ مَنْ أَحَبَّنِيْ
كَانَ مَعِيْ فِيْ الْجَنَّةِ
”Demikian
itu adalah sunnahku, dan barangsiapa menghidupkan sunnahku, maka dia
benar-benar telah mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku, maka dia akan
bersama saya di surga”.(
HR. Turmudzi )
c. Banyak menyebut (nama) Nabi SAW,
karena orang yang mencintai sesuatu pasti dia banyak menyebutnya, dan banyak bersholawat.
d. Sangat rindu untuk bertemu dengannya, karena setiap orang yang cinta, pasti senang untuk bertemu
orang yang dia cintai
e. Mencintai orang yang dicintai
Nabi SAW. : Para sahabat,
keluarga dan anak keturunan Nabi SAW.
Kesimpulan :
Iman seseorang dianggap sempurna jika salah satunya
adalah “ mencintai Nabi SAW melebihi cintanya kepada orangtua dan anaknya “
Sumber :
Kitab Fathul-baari bisyar-khi shohiihil Bukhori, halaman : 114 - 117
|
0 comments:
Posting Komentar