Edisi N0: ( 26 ) 8 Maret 2018 M/ 20 Jumadil Akhir 1439 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 8 )
GODAAN MAKHLUK ( Bagian 5 )
Tata
Cara Ber-UZLAH ( Bag. b )
Tentang “ hidup bersama manusia secara
jasad, dan hati tidak terpengaruh fokusnya kepada Alloh “ seorang syekh
mengungkapkan :
“ Wahai muridku, hiduplah bersama
manusia di zamanmu, namun jangan terbawa arus mereka” , lalu beliau berseru : “
Memang sulit untuk hidup bersama orang hidup, namun mengikuti arah orang yang
mati “
ð Sebuah hadits riwayat Thobroni dalam
kitab al-Kabir
Dari Ibnu Mas’ud RA. : “ Hiduplah (
berbaur ) bersama manusia, namun berpisahlah ( dengan hati ) dari mereka, dan
agamamu jangan rusak. “
Lalu Imam Ghozali mengatakan :
Di saat gelombang fitnah semakin melebar, dan setiap
urusan saling tumpang tindih, dan manusia telah banyak yang mengabaikan urusan
agama, dan orang mukmin tidak lagi saling menjaga, manusia tidak lagi
memerlukan orang alim, dan tidak fokus kepada hal-hal yang berguna, dan mereka
abai sama sekali terhadap urusan agama, maka fitnah semakin meluas, dan semakin
meruncing, lalu para alim berudzur untuk uzlah dan menyendiri serta mengubur
ilmunya, maka aku kuatir zaman tersebut telah datang dan semakin sulit ( Alloh
Maha Penolong ),, hal itu jika para alim ( seorang yang dibutuhkan umat )
melakukan uzlah.
Permasalahan tentang dilarangnya para alim untuk uzlah
Dikatakan, bukankah Nabi SAW
bersabda : “ Hendaklah kalian selalu berkumpul/berjamaah, sesungguhnya berkah
Alloh ada di dalam jamaah “ dan sesungguhnya setan itu bagaikan serigala yang
menerkam kambing yang keluar dari gerombolannya “.
Pembahasan
- Hadits di atas haruslah disingkronkan dengan sabda Nabi SAW, tentang
anjuaran untuk berdiam diri di rumah, dan agar fokus pada hal-hal yang
khusus
- Adapun pemahaman tenyang “hendaklah kalian berkumpul atau berjamaah “
menurutkan hal itu tertuang dalam 3 bentuk :
a. Bersatu dalam agama dan hukum, yakni jangan sampai bersatu dalam hal kesesatan
b. Berkumpul saat ada pertemuan dan pelaksanaan sholat
jumuah
c. Bersatu di saat zaman tidak sedang menyebar fitnah
Maka menurut Imam Ghozali :
Di zaman menyebarnya fitnah, ada dua jenis uzlah yang
diterapkan :
- Bagi mereka yang tidak terikat kebutuhan, atau dibutuhkan umat dalam
hal ilmu dan pencerahannya, maka uzlah menjadi pilihan pasti yang harus
dijalankan agar selamat dari zaman fitnah, yakni dengan menyendiri secara
lahir dan batin.
- Bagi mereka yang dibutuhkan keilmuan dan pencerahannya bagi umat, maka
uzlah dilakukan secara ruhaniyah, di mana jasadnya tetap berkiprah bersama
manusia, namun hatinya fokus kebada dzikrulloh
Dalam hal ini Ibrohim bin Adham menasehatkan :
“ berkumpullah menyatu ( secara fisik ),
bersama Tuhanmu dengan penuh kelembutan, dan dari manusia bersikaplah
buas/ganas ”
Motivasi untuk ber-uzlah
Ada tiga hal yang dapat
mendorong seseorang untuk beruzlah :
Pertama : sibukkan dirimu dengan ibadah : karenadi dalam ibadah itu terdapat kesibukan ( ruhaniyah ) dan mengabaikan
ibadah serta berlemah terhadap manusia akan megakibatkan kebangkrutan
Dan jika kau
biarkan dirimu sering bertemu dengan manusia, serta berbincang tanpa
kemanfaatan, ketahuilah hal itu akan berujung pada kerugian, karena sikap yang
demikian merupakan sikap “ menikmati kekosongan “ padahla kekosongan itu
ancaman yang serius bagi kondisi ruhaniyah manusia.
Semoga menjadi
ilmu yangmanfa’ah dan berkah serta diridloi Alloh, aamiin
( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 99 -107 )
0 comments:
Posting Komentar