Edisi N0: ( 30 ) 12 April 2018 M/ 25 Rajab 1439 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 11 )
PENGHALANG (3)
: SYETAN ( Bagian 3 )
BISIKAN JIWA / DORONGAN HATI
Yaitu
dorongan halus yang ada dalam hati manusia untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu, dan bisikan/dorongan itu ada 4 jenis :
1. Dorongan hati, yakni permulaan Alloh
menggerakkan ( krentek)
2. Dorongan yang cocok dengan tabiat
manusia, yang disebut dengan Hawa nafsu yang cocok/matching
3. Bisikan dari Alloh/malaikat
qorin, disebut dengan ilham
4. Bisikan yang datang dari setan, disebut
waswas/bisikan halus
Penjelasan tentang Jenis bisikan
(1) Krentek ( dorongan pertama dalam hati ) yang
dating dari Alloh kadang berupa dorngan baik sebagai kehormatan dan
keniscayaan, dan terkadang berupa hal yang buruk/bahaya sebagai bahan ujian dan
cobaan
(2) Dorongan ilham
dari Alloh, hanya
berupa dorongan kebaikan sebagai penasehat dan pembimbing
(3) Bisikan setan,
melulu dorongan
keburukan/kejahatan untuk menyesatkan dan menggelincirkan, kadang berupa hal
yang baik tapi untuk mbalelo dan istidraj ( melulu )
(4) Dorongan hawa
nafsu, bisikan
tentang keburukan dan kesia-siaan, sebagai penghalang dan bermalas-malasan
KIAT
MENJAGA STABILITAS IBADAH TERHADAP BISIKAN
Untuk menjaga
agar ibadah yang kita lakukan dapat fokus dan stabil menghadap Alloh, maka
terhadap bisikan yang 4 jenis di atas harus dilakukan PEMILAHAN, dan mengenali
ciri-ciri serta solusinya.
Apakah
bisikan itu dari Alloh melalui malaikat ?
Apakah
bisikan itu dari Alloh melalui (motivasi makhluk ) ?
Apakah
bisikan itu karena dorongan hawa nafsu ?
Apakah bisikan itu dari setan ( laknatulloh ) ?
Bagaimana
cara membedakan bisikan-bisikan tersebut, maka menurut para ulama
salafush-sholih dapat dilakukan dengan pengujian-pengujian, dan diataranya ada
4 langkah yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih dan menentukan
bisikan yang baik dan agar terhindar dari bisikan jahat.
Empat
hal itu antara lain :
CARA MENGENALI
BISIKAN BAIK ATAU JAHAT
Untuk mengenali sebuah bisikan itu baik atau
jahat, maka yang digunakan adalah standar ukuran dengan menimbang-nimbang
1.
Timbanglah bisikan yang terdetik dalam hati
dengan timbangan syari’at, jika sesuai dengan syari’at maka itu bisikan baik,
namun jika bertentangan dengan syari’at yang berupa mencari keringanan atau
bersifat subhat/samar-samar maka yang demikian itu adalah bisikan buruk/jahat
2. Jika timbangan di atas ( no.1 ) belum mendapat
keyakinan, maka timbanglah dengan teori yang benar, jika dalam melakukan
perbuatan itu mengikuti orang-orang sholih maka itu baik, jika sebaliknya,
justru mengikuti orang yang buruk, maka buruk pula
3. Jika dengan cara
kedua juga belum mendapatkan pilihan yang meyakinkan, maka timbanglah apakah ia
bisikan jiwa atau dorongan nafsu. Jiwa selalu berselaras dengan alamiah tanpa
tendensi takut atau cinta ( netral) jika bersifat alamiyah dan tidak terdorong
oleh takut atau karena suka, maka hal itu BAIK.namun jika panggilan jiwa
itu ada kecenderungan untuk tidak berharap kepada Alloh atau tidak ada unsur
rasa takut kepada Alloh, maka yang demikian itu bisikan BURUK, dan itu
sudah masuk kategori dorongan nafsu yang selalu mendorong kepada keburukan dan
secara alamiah tidak condong kepada kebaikan.
Dengan
beberapa pertimbangan di atas, maka jika dikaji secara teliti maka akan muncul
keyakinan dalam membedakan bisikan yang baik dan yang buruk. Alloh Maha
Menguasai Hidayah karena Dial ah Dzat yang Maha Dermawan lagi Maha Mulia
Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah
dan berkah serta diridloi Alloh, aamiin
( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 111- 113 )
Bahasan yang akan datang :
èTanjakan ke-3 (
TANJAKAN PENGHALANG ) Bagian 12
è( pengalang ke 3 = SYETAN, bag. 3 )
(
Cara mengenali bisikan baik atau jahat )
0 comments:
Posting Komentar