Edisi N0: ( 31 ) 19 April 2018 M/ 3 Sya’ban 1439 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 13 )
PENGHALANG (3)
: SYETAN ( Bagian 4 )
BISIKAN JIWA / DORONGAN HATI
Yaitu
dorongan halus yang ada dalam hati manusia untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu, dan bisikan/dorongan itu ada 4 jenis :
1. Dorongan hati, yakni permulaan
Alloh menggerakkan ( krentek)
2. Dorongan yang cocok dengan tabiat
manusia, yang disebut dengan Hawa nafsu yang cocok/matching
3. Bisikan dari Alloh/malaikat
qorin, disebut dengan ilham
4. Bisikan yang datang dari setan, disebut waswas/bisikan
halus
Penjelasan tentang Jenis bisikan
(1) Krentek ( dorongan pertama dalam hati ) yang
dating dari Alloh kadang berupa dorngan baik sebagai kehormatan dan
keniscayaan, dan terkadang berupa hal yang buruk/bahaya sebagai bahan ujian dan
cobaan
(2) Dorongan ilham
dari Alloh, hanya
berupa dorongan kebaikan sebagai penasehat dan pembimbing
(3) Bisikan setan,
melulu dorongan
keburukan/kejahatan untuk menyesatkan dan menggelincirkan, kadang berupa hal
yang baik tapi untuk mbalelo dan istidraj ( melulu )
(4) Dorongan hawa
nafsu, bisikan
tentang keburukan dan kesia-siaan, sebagai penghalang dan bermalas-malasan
KIAT
MENJAGA STABILITAS IBADAH TERHADAP BISIKAN
Untuk menjaga
agar ibadah yang kita lakukan dapat fokus dan stabil menghadap Alloh, maka
terhadap bisikan yang 4 jenis di atas harus dilakukan PEMILAHAN, dan mengenali
ciri-ciri serta solusinya.
Apakah
bisikan itu dari Alloh melalui malaikat ?
Apakah
bisikan itu dari Alloh melalui (motivasi makhluk ) ?
Apakah
bisikan itu karena dorongan hawa nafsu ?
Apakah bisikan itu dari setan ( laknatulloh ) ?Bagaimana
cara membedakan bisikan-bisikan tersebut, maka menurut para ulama
salafush-sholih dapat dilakukan dengan pengujian-pengujian, dan diataranya ada
4 langkah yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih dan menentukan
bisikan yang baik dan agar terhindar dari bisikan jahat.
CARA MENGENALI
BISIKAN BAIK ATAU JAHAT
Untuk mengenali sebuah bisikan itu baik atau
jahat, maka yang digunakan adalah standar ukuran dengan menimbang-nimbang
1.
Timbanglah bisikan yang terdetik dalam hati
dengan timbangan syari’at, jika sesuai dengan syari’at maka itu bisikan baik,
namun jika bertentangan dengan syari’at yang berupa mencari keringanan atau
bersifat subhat/samar-samar maka yang demikian itu adalah bisikan buruk/jahat
3. Jika dengan cara kedua juga belum mendapatkan pilihan yang meyakinkan, maka timbanglah apakah ia bisikan jiwa atau dorongan nafsu. Jiwa selalu berselaras dengan alamiah tanpa tendensi takut atau cinta ( netral) jika bersifat alamiyah dan tidak terdorong oleh takut atau karena suka, maka hal itu BAIK.namun jika panggilan jiwa itu ada kecenderungan untuk tidak berharap kepada Alloh atau tidak ada unsur rasa takut kepada Alloh, maka yang demikian itu bisikan BURUK, dan itu sudah masuk kategori dorongan nafsu yang selalu mendorong kepada keburukan dan secara alamiah tidak condong kepada kebaikan.
Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka jika dikaji secara teliti
maka akan muncul keyakinan dalam membedakan bisikan yang baik dan yang buruk.
Alloh Maha Menguasai Hidayah karena Dial ah Dzat yang Maha Dermawan lagi Maha
Mulia
Untuk membedakan bisikan apakah bisikan buruk dari setan
atau hawa nafsu atau krentek hati dari Alloh, maka kajilah dengan 3 cara :
Pertama : jika bisikan itu terfokus pada satu
jenis dan terus menerus datangnya, maka hal itu ada kemungkinan dari Alloh atau
dorongan hawa nafsu, namun jika bisikan itu ragu-ragu/ atau tidak focus maka
itu bisikan dari setan.
èSeorang ‘arif berpandangan : Hawa
nafsu itu ibarat seperti macan, jika sudah menyerang maka belum menyerah
sebelum menundukkan mangsanya. Sedangkan setan itu seperti serigala, yakni jika
engkau hardik dari satu sisi, ia akan masuk dari sisi lain.
Kedua
: Jika dorongan
baik itu terjadi setelah perbuatan dosa, maka bisikan itu dari Alloh, karena
perbuatan baik sesudah dosa itu sebagai efek rasa terhina dan terhukum akibat
racun dosa, sebagaimana Alloh berfirman dalam QS. Al-Muthoffifin : 14 == “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa
yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka” (Qs.
Al-Muthaffifin: 14)
èMenurut imam Junaid ( guru Imam
Ghozali ):
Demikian itu
efek dari dosa, yakni membuat hati keras dan mati, memang awalnya seperti
bisikan namun akibatnya adalah mengerasnya hati.
Namun jika setelah perbuatan dosa tidak terbetik
dorongan kearah yang lebih baik, sesungguhnya itu bisikan setan, dan seperti
itu biasanya yang terjadi, karena setelah mengajak kepada keburukan setan
mendorong untuk mengabaikan segala sesuatu.
Ketiga : jika dorongan itu saat dibarengi
dzikir/ingat kepada Alloh, tidak melemah dan tidak berkurang bahkan tidak
hilang, maka itu adalah dorongan HAWA NAFSU, namun jika dengan dzikir
itu belemah dan berkurang, maka itulah bisikan SETAN, sebagaimana
dijelaskan dalam tafsir firman Alloh dalam QS. An-Naas ayat 4 “Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang
biasa bersembunyi,”yakni bahwa setan bersemayam di dalam hati manusia, jika
manusia itu ingat kepada Alloh/dzikir, maka ia bersembunyi, jika manusia lalai
maka setan membisiki lagi…
Wallohu a’lam
bis-showab.
Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan berkah serta
diridloi Alloh, aamiin
( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 113-115 )
0 comments:
Posting Komentar