Sabtu, Februari 02, 2019

KaMiNa 31 - BISIKAN DAN RAHASIANYA (2)



Edisi N0: ( 31 )   19 April  2018 M/  3 Sya’ban 1439 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 13 )
PENGHALANG (3) : SYETAN ( Bagian 4 )


BISIKAN JIWA / DORONGAN HATI

Yaitu dorongan halus yang ada dalam hati manusia untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, dan bisikan/dorongan itu ada 4 jenis :
 1. Dorongan hati, yakni permulaan Alloh menggerakkan ( krentek)
 2. Dorongan yang cocok dengan tabiat manusia, yang disebut dengan Hawa nafsu           yang cocok/matching
3. Bisikan dari Alloh/malaikat qorin, disebut dengan ilham
4.  Bisikan yang datang dari setan, disebut waswas/bisikan halus

Penjelasan tentang Jenis bisikan

(1)  Krentek ( dorongan pertama dalam hati ) yang dating dari Alloh kadang berupa dorngan baik sebagai kehormatan dan keniscayaan, dan terkadang berupa hal yang buruk/bahaya sebagai bahan ujian dan cobaan
(2)  Dorongan ilham dari Alloh, hanya berupa dorongan kebaikan sebagai penasehat dan pembimbing
(3)  Bisikan setan, melulu dorongan keburukan/kejahatan untuk menyesatkan dan menggelincirkan, kadang berupa hal yang baik tapi untuk mbalelo dan istidraj ( melulu )
(4)  Dorongan hawa nafsu, bisikan tentang keburukan dan kesia-siaan, sebagai penghalang dan bermalas-malasan

KIAT MENJAGA STABILITAS IBADAH TERHADAP BISIKAN

Untuk menjaga agar ibadah yang kita lakukan dapat fokus dan stabil menghadap Alloh, maka terhadap bisikan yang 4 jenis di atas harus dilakukan PEMILAHAN, dan mengenali ciri-ciri serta solusinya.

Apakah bisikan itu dari Alloh melalui malaikat ?
Apakah bisikan itu dari Alloh melalui (motivasi makhluk ) ?
Apakah bisikan itu karena dorongan hawa nafsu ?
Apakah bisikan itu dari setan ( laknatulloh ) ?

Bagaimana cara membedakan bisikan-bisikan tersebut, maka menurut para ulama salafush-sholih dapat dilakukan dengan pengujian-pengujian, dan diataranya ada 4 langkah yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih dan menentukan bisikan yang baik dan agar terhindar dari bisikan jahat.

CARA MENGENALI BISIKAN BAIK ATAU JAHAT

Untuk mengenali sebuah bisikan itu baik atau jahat, maka yang digunakan adalah standar ukuran dengan menimbang-nimbang

1.     Timbanglah bisikan yang terdetik dalam hati dengan timbangan syari’at, jika sesuai     dengan syari’at maka itu bisikan baik, namun jika bertentangan dengan syari’at yang berupa mencari keringanan atau bersifat subhat/samar-samar maka yang demikian itu adalah bisikan buruk/jahat

2. Jika timbangan di atas ( no.1 ) belum mendapat keyakinan, maka timbanglah dengan teori yang diikuti, jika dalam melakukan perbuatan itu mengikuti orang-orang sholih maka itu baik, jika sebaliknya, justru mengikuti orang yang buruk, maka buruk pula

3. Jika dengan cara kedua juga belum mendapatkan pilihan yang meyakinkan, maka timbanglah apakah ia bisikan jiwa atau dorongan nafsu. Jiwa selalu berselaras dengan alamiah tanpa tendensi takut atau cinta ( netral) jika bersifat alamiyah dan tidak terdorong oleh takut atau karena suka, maka hal itu BAIK.namun jika panggilan jiwa itu ada kecenderungan untuk tidak berharap kepada Alloh atau tidak ada unsur rasa takut kepada Alloh, maka yang demikian itu bisikan BURUK, dan itu sudah masuk kategori dorongan nafsu yang selalu mendorong kepada keburukan dan secara alamiah tidak condong kepada kebaikan.

Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka jika dikaji secara teliti maka akan muncul keyakinan dalam membedakan bisikan yang baik dan yang buruk. Alloh Maha Menguasai Hidayah karena Dial ah Dzat yang Maha Dermawan lagi Maha Mulia

Untuk membedakan bisikan apakah bisikan buruk dari setan atau hawa nafsu atau krentek hati dari Alloh, maka kajilah dengan 3 cara :

Pertama : jika bisikan itu terfokus pada satu jenis dan terus menerus datangnya, maka hal itu ada kemungkinan dari Alloh atau dorongan hawa nafsu, namun jika bisikan itu ragu-ragu/ atau tidak focus maka itu bisikan dari setan.

èSeorang ‘arif berpandangan : Hawa nafsu itu ibarat seperti macan, jika sudah menyerang maka belum menyerah sebelum menundukkan mangsanya. Sedangkan setan itu seperti serigala, yakni jika engkau hardik dari satu sisi, ia akan masuk dari sisi lain.

Kedua : Jika dorongan baik itu terjadi setelah perbuatan dosa, maka bisikan itu dari Alloh, karena perbuatan baik sesudah dosa itu sebagai efek rasa terhina dan terhukum akibat racun dosa, sebagaimana Alloh berfirman dalam QS. Al-Muthoffifin : 14 == Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka” (Qs. Al-Muthaffifin: 14)

èMenurut imam Junaid ( guru Imam Ghozali ):

Demikian itu efek dari dosa, yakni membuat hati keras dan mati, memang awalnya seperti
bisikan namun akibatnya adalah mengerasnya hati.
Namun jika setelah perbuatan dosa tidak terbetik dorongan kearah yang lebih baik, sesungguhnya itu bisikan setan, dan seperti itu biasanya yang terjadi, karena setelah mengajak kepada keburukan setan mendorong untuk mengabaikan segala sesuatu.

Ketiga : jika dorongan itu saat dibarengi dzikir/ingat kepada Alloh, tidak melemah dan tidak berkurang bahkan tidak hilang, maka itu adalah dorongan HAWA NAFSU, namun jika dengan dzikir itu belemah dan berkurang, maka itulah bisikan SETAN, sebagaimana dijelaskan dalam tafsir firman Alloh dalam QS. An-Naas ayat 4 “Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,”yakni bahwa setan bersemayam di dalam hati manusia, jika manusia itu ingat kepada Alloh/dzikir, maka ia bersembunyi, jika manusia lalai maka setan membisiki lagi…
Wallohu a’lam bis-showab.

Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. :  113-115

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak