Edisi N0: ( 32 ) 26 April 2018 M/ 10 Sya’ban 1439 H
TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 13 )
PENGHALANG (3)
: SYETAN ( Bagian 4 )
MENGETAHUI BISIKAN BAIK
è
Untuk mengetahui apakah bisikan baik itu datang dari Alloh atau lewat perantara
malaikat, dapat dianalisa dengan 3 ( tiga ) cara :
Pertama
:
apabila bisikan baik itu kuat dan terus menerus, maka itu dorongan dari Alloh,
dan apabila tidak permanen dan berubah-ubah maka itu bisikan melalui malaikat,
di mana malaikat sebagai penasehat yang mendorongmu dari segala arah dan segala
cara, dan menampakkan padamu nasehat-nasehat, dengan harapan kamu meresponnya
dan berharap kamu menjadi baik.
Kedua : Jika dorongan itu diawali dengan
perjuangan dan ketaatan, maka hal itu datang dari Alloh, sebagaimana Alloh
berfirman dalam QS. Al-angkabut : 69 : “ Dan orang-orang yang berjuang
untuk Aku maka pasti aku tunjukkan jalannya “ dan Q.S. Muhammad : 17 : “
dan orang-orang yang mencari petunjuk maka Aku tambah bagi mereka petunjuk “.
Dan jika dorongan itu sekejap dan tanpa usaha/perjuangan, seringkali itu
dorongan malaikat
Ketiga : Jika dorongan itu berupa hal-hal yang mendasar
( ushul ) dan perkara perbuatan batin maka itu datang dari Alloh, sedangkan
jika dalam hal cabang ( furu’ ) dan perkara perbuatan dhohir maka mayoritas
yang seperti itu datang dari malaikat. Karena malaikat tidak mampu mengetahui
suasana batin manusia ( menurut mayoritas ulama ).
èAdapun bisikan baik yang berasal dari
setan hanyalah untuk melulu dan memprovokasi kearah buruk/jahat, pendapat
guruku :
Telitilah terhadap dorongan batinmu untuk
berbuat baik itu, jika disertai rasa semangat tanpa dibarengi dengan
kekhawatiran, atau rasa tergesa-gesa tanpa kehati-hatian, atau
dengan merasa aman tanpa rasa takut dan atau buta terhadap akibat
tanpa pandangan batin yang tajam, maka yang denikian ini adalah bisikan
dari SYETAN
Namun jika kebalikan dari rasa-rasa itu, maka bisa jadi
itu bisikan dari Alloh atau malaikat.
Aku bertanya
kepada guruku : Bagaimana
jika semangat berbuat itu bersifat tergesa-gesa tanpa ketajaman mata batin dan
karena teringat pahala yang membuat ia bersemangat ?
Beliau
menjawab : hati-hati
itu sifat mulia kecuali dalam hal-hal tertentu, sebagaimana disebutkan dalam
khobar shohabah dari Nabi SAW : “ tergesa-gesa itu termasuk perbuatan setan,
kecuali dalam 5 perkara : menikahkan anak gadisnya jika sudah bertemu jodohnya,
membayar hutang-hutangnya jika sudah ada, dan merawat mayit, menjamu tamu jika
mampir/singgah, dan taubat dari dosa jika terlanjur “
Sedangkan rasa takut harus mencakup kesempurnaan dan
menunaikan hak haknya serta tatacaranya yang melibatkan unsur ilahiyah di
dalamnya
Sedangkan
pandangan tajam batiniyah akan akibat perbuatan itu ( bashiroh ) adalah hendaknya
ditelisik secara batin atau penuh keyakinan bahwa hal itu memang baik dan
sesuai petunjuk Alloh, dan termasuk di dalamnya faham akan pahala dan harapan
berpahala, yang demikian ini disebut dengan TAUFIQ.
Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan berkah serta
diridloi Alloh, aamiin
( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 115-116 )
0 comments:
Posting Komentar