Minggu, Februari 03, 2019

KaMiNa 41 - MENJAGA MATA ( PANDANGAN )




Edisi N0: ( 41 )  2 Agustus  2018 M/  10 Dzul Qo’dah 1439 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 21 )
PENGHALANG KE 4 : HAWA NAFSU ( Bagian 7 )

Takwa ( menjaga ) lima anggota badan
Pertama : Mata

Sedangkan yang bermakna peringatan terdapat dalam kalimat: yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Hal ini dimaksudkan dalam 2 pengertian :

1. Yang demikian ini agar hati mereka lebih bersih, karena zakat artinya thoharoh, sedang tazkiyah artinya pembersihan

2.  Yang demikian ini agar kebaikan mereka berkembang dan menjadi lebih banyak, karena zakat arti asalaya adalaH “ tumbuh “

Ini merupakan peringatan :

Bahwa di dalam menjaga pandangan ( mata ) ada target mensucikan hati dan memperbanyak ketaatan serta kebaikan,
Maksudnya adalah jika kalian tidak menjaga pandangan, membiarkan pandanganmu jelalatan, dan memandang sesuatu yang tidak berguna, maka pandanganmu akan terjatuh kepada hal-hal yang HARAM, dan jika itu kalian lakukan secara sengaja maka akan mendapat dosa besar, dan bisa jadi hatimu terpaut dengannya, dan hal itu akan merusak jika Alloh tidak mengampuni.
Telah diriwayatkan bahwa jika seorang hamba memandang sesuatu yang dapat merusak ( yang haram ) dan mengotori hatinya, seperti halnya tinta mengotori pakaian, hal itu tidak bermanfaat sama sekali.
Dan jika ia memandang hal-hal yang mubah, mungkin dapat membuat hatinya gundah, lalu timbul bisikan-bisikan dan dorongan-dorongan oleh sebab pandangan yang mubah tersebut, dan hal itu mengakibatkan tidak sampainya kalian kepada Alloh, karena hati selalu gundah dan menghentikan setiap kebaikan.
Namun jika kalian tidak memandang yang demikian ( yang haram ) atau berlebihan dalam memandang yang mubah, maka hatimu akan menjadi tenang.

Berkaitan dengan ini, disebutkan dalam riwayat dari nabi Isa AS. Dia berkata : “ Hati-hatilah dengan pandangan, karena dia dapat menumbuhkan syahwat dalam hati, dan banyak yang mendapat fitnah karena berbuat demikian “

Jadi è jika kalian menjaga pandangan, menjaga mata, tidak memandang sesuatu yang tidak penting, maka dadamu akan longgar, hatimu akan tenang, terbebas dari berbagai macam bisikan, jiwa akan selamat dari kehancuran/kerusakan, dan akan bertambah banyak kebaikan, maka ber- hati-hatilah dengan pandangan ini secara sempurna/maksimal. Alloh Maha Pemberi Taufiq.

Adapun ancaman dalam ayat ini adalah firman Alloh : 
إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
“ sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan “ ( an-Nur : 30 ), 
dan firman Alloh : 
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
“ Alloh Maha mengetahuI tidak amanahnya mata dan apa yang tersembunyi di dalam dada kalian “ ( Ghofir : 19 )

Maka hal ini cukup menjadi ancaman bagi yang takut akan maqom ilahiyahnya Alloh

Alasan kedua, pentingnya menjaga pandangan :( yang pertama disebut pada KaMiNa 39 )
Sabda Rasululloh SAW : “ Sesungguhnya memandang keindahan wanita adalah bagai anak panah beracun yang dilepaskan iblis, barangsiapa yang menghindarinya, Alloh akan memberikan rasa nikmat dalam ibadah yang membahagiakan hati “
Maka sesungguhnya manisnya ibadah dan nikmatnya munajat seorang hamba adalah tergantung dari tempatnya, dan ini sesuatu yang membutuhkan pembuktian dan akan dirasakan oleh mereka yang telah mempraktekkan, bahwa apabila dia menghindari pandangan dari hal-hal yang tidak berguna, dia akan akan merasakan nikmat dan manisnya ibadah, dan akan menjadi hati lebih bersih dan lebih tenang

Alasan ketiga : Instropeksilah terhadap anggota tubuhmu, untuk apa ia dicipta untukmu ?.  Jika memahami, maka kalian tentu akan menjaganya. Sesungguhnya kaki itu ( hakekatnya ) untuk berjalan di surga dan istana-istananya, dan tangan untuk memegang bejana minuman dan memakan buah di surge, demikian pula semua anggota badan, dan MATA sesungguhnya untuk memandang Tuhan Penguasa Alam Alloh SWT, di surga tidak ada yang kenikmatan dan karomah yang lebih besar darinya, dan setiap segala sesuatu mengharapkan karunia itu.

wallohu a’lam bis-showab

Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. :     133-135


0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak