Edisi N0: ( 48 ) 8 Nopember 2018 M/ 26 Shofar 1440 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 28 )
PENGHALANG KE 4
: HAWA NAFSU ( Bagian 14 )
Menjaga Hati ( Bagian 4 )
Namun,
jika kalian pendekkan angan-angan, kalian merasa dekat dengan kematian, kalian
selalu ingat kondisi saudara dan sahabat kalian yang tiba-tiba didatangi ajal
tanpa disangka-sangka, maka kalian akan lebih waspada terhadap rongrongan nafsu
dan keinginan yang menipu, ingatlah ucapan Aun bin Abdillah “ berapa orang yang
menghadapi masa depan tanpa kesempurnaan, dan menunggu esok yang tidak pernah
dijumpai, jika kalian tahu ajal dan
perjalanannya kalian pasti memendekkan angan-angan dan menghindari tipu dayanya
“.
Nabi Isa
AS, mengatakan : :” dunia itu terdiri dari tiga hari: kemaren yang telah
berlalu, dan besok yang belum tentu ketemu, dan hari ini yang kamu jalani, maka
pergunakanlah waktu “
Lalu ucapan Abi
Dzar : “ ( Kehidupan ) Dunia itu ada 3 waktu, 1 waktu telah berlalu, dan 1 waktu di mana
sedang anda jalani, dan 1 waktu (lagi) anda tidak tahu apakah bertemu atau
tidak “.
Maka
sesungguhnya anda hanya memiliki satu waktu saja, padahal kematian bisa saja datang
kapan saja diantara waktu-waktu tersebut, lalu ucapan guru kami ( Imam Junaid )
rahimahulloh : “ dunia ini ada 3 nafas, 1 nafas telah berlalu dan anda
berbuat sesuai perbuatan anda, dan nafas anda saat ini, dan nafas yang anda
tidak tahu apakah masih merasakan atau tidak”, lalu brapa banyak orang
yang bernafas namun tiba-tiba mati sebelum merasakan nafas akhir? Maka milikmu
hanyalah satu nafas, dan bukan hari atau jam, maka di dalam 1 nafas itu
bersegeralah taat dan taubat sebelum hilang kesempatan, mungkin saja pada nafas
kedua anda mati.
Jangan
terlalalu fokus, wahai nafasku pada rizki, karena mungkin saja hajatmu belum
terpenuhi dan kesempatanmu telah hilang, maka manusia semestinya fokus pada 1
hari ( hari ini ) atau 1 waktu ( saat ini ) dan atau 1 nafas ( nafas saat ini )
sebagaimana Rasululloh bersabda kepada para sahabat : “ Bagaimana kalian
ta’ajub kepada Usamah yang membeli ini dan itu dengan kesabaran selama sebulan,
padahal Usamah itu panjang angan-angan, Demi Alloh aku tidak pernah berpijak dan aku mengira itu mengankat ( derajat ) ku, dan tidak pula
makan seiris daging dan aku menyangka bahwa aku telah mendapatkannya lalu aku
mati, demi Dzat yang jiwaku ada padaNya, apa yang dijanjikan kepada kalian
pasti datang dan kalian tidak akan sulit mendapatkan “
KEUTAMAAN BERANGAN-ANGAN SEDERHANA
Jika kalian
mengingat hal-hal di atas secara seksama, dan terus menerus mengulanginya, maka
angan-anganmu akan menjadi sederhana ( dengan izin Alloh ), dan di saat itulah
jiwamu pasti akan bergegas untuk taat dan memprioritaskan taubat, dan secara
perlahan akan jauh dari maksiat, dan kalian akan memasuki karakter zuhud dan
berhenti mengejar dunia, maka akan semakin ringan hisabmu, dan hatimu akan
terus mengingat akherat dengan segala suasananya.
Maka nafas demi nafas akan terarah kepada alam
akherat, dan hatimu akan menjadi lunak, dan kalian akan merasa bening dan
tangkas, dan akan tumbuh rasa takut.khosy-yah kepada Alloh…
Dan kalian akan
lebih fokus kepada ibadah, dan harapan akan semakin besar akan perisapan/bekal
di kehidupan akherat, dan kalian akan sukses di alam itu. Dan semua itu insya
Alloh, karena MENYEDERHANAKAN ANGAN-ANGAN.
Dikisahkan
bahwa Zuroroh bin Abi Aufa rahimahulloh,
dia bermimpi setelah ia mati, dibisikkan : “ amal/perbuatan apakah yang
paling istimewa saat hidup ? maka ada jawaban : “ yakni ridlo dan
menyederhanakan angan-angan “
Instropeksilah
wahai saudaraku, berusaha dan berjuanglah menggapai posisi ini (
menyederhanakan angan-angan ) karena ia adalah paling penting dan paling utama
untuk membuat hati dan jiwa menjadi sehat.
=============================================
wallohu a’lam
bis-showab
Semoga menjadi
ilmu yang
manfa’ah dan
berkah serta diridloi Alloh,
aamiin
( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 148- 150 )
0 comments:
Posting Komentar