Edisi N0: ( 47 ) 24 Oktober 2018 M/ 12 Shofar 1440 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG ( Bagian 27 )
PENGHALANG KE 4
: HAWA NAFSU ( Bagian 13 )
Menjaga Hati ( Bagian 3 )
Dan
firman Alloh dlam QS. Al-A’raf : 176
وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ
maka yang menjadi
cenderung serta memperturutkan hawa nafsu adalah hati, dan itu yang menyeret
kepada perbiatan dosa yang meracuni dirinya.
Juga firman Alloh
Q.S. al-An’am:110 =
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
“ Dan ( demikian juga ) Kami memalingkan hati
dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadany ( al-Qur;an
) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang
sangat “
Itu artinya
bahwa hamba Alloh sangat menghawatirkan kondisi hatinya, mereka menangis dan
mencurahkan perhatian kepada hatinya, dan Alloh mensifati mereka dalam
firman-Nya, Q.S. An-Nur:37 =
يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصٰرُ ﴿النور:٣٧﴾
“ Mereka takut akan suatu hari, di mana
dibalikkan hati dan penglihatan mereka “
ð
Maka urusan hati sangatlah penting, lalu apa saja yang
membuat hati sehat, dan apa saja pantangan yang merusak hati ?
==> Empat hal yang
merusak hati adalah = angan-angan, tergesa-gesa, iri ( hasad ) dan sombong (
kibir ).
==> Sedangkan yang
membuatnya sehat adalah = angan-angan sederhana, hati-hati dan tidak
tergesa-gesa dalam segala urusan, tawadlu’ dan khusyu’.
==> Ini hal mendasar yang menjadikan hati sehat atau
rusak, maka dibutuhkan perjuangan dan
kesungguhan dalam menjaga hati, sehingga dapat mencapai tujuan dan harapannya,
akan dijelaskan secara rinci, sebagai berikut :
1.
Panjang angan-angan
Merupakan
penghalang bagi setiap kebaikan dan ketaatan, dan pendorong bagi keburukan dan
fitnah, dan merupakan penyakit akut yang
membuat seseorang menghadapi berbagai macam ujian
Ketahuilah, bahwa dengan “ berpanjang angan-angan “ akan muncul 4 jenis akibat :
Pertama :
Tidak taat dan malas untuk taat
Pasti terbetik
dalam pikiran : “ aku ingin melakukan seperti .....suatu hari… aku tidak boleh
ketinggalan…dan seterusnya “.
Benarlah ucapan
Daud At-Tho-i, rahimahulloh yang berkata : “ barangsiapa yang takut
kehilangan sesuatu yang diinginkan akan membuat dekat jarak, dan barang siapa
panjang angan-angan maka akan buruk-lah perbuatannya “ ( Diriwayatkan
oleh Abu Na’im dalam kitab al-Hilyah 7/357 )
Yahya bin
Mu’adz ar-Rozi rahimahulloh berkata : “ angan-angan itu memutuskan setiap
kebaikan, dan tamak itu menghalangi setiap kebenaran, dab kesabaran itu
menghantar kepada kesuksesan, dan hawa nafsu selalu mengajak kepada setiap
keburukan “.
Kedua
: Melupakan taubat dan meremehkannya
Terbesit
dalam hati : “ aku pasti bertaubat, tapi aku saat ini masih muda, usia masih
sedikit, taubat pasti kulakukan “ ucapan tersebut membuatnya lalai, lalu ajal
tiba sebelum taubat dilakukan.
Ketiga, Tamak untuk mengumpulkan dan
sibuk dengan urusan dunia serta melupakan akherat.
Dia
akan berkata ( dalam hatinya ) aku takut miskin, dan mungkin nanti aku tidak
bisa mencarinya, aku harus menyimpan sesuatu untuk keperluan jika aku sakit,
saat usia tua dan jatuh fakir. Perasaan seperti ini yang mendorong cinta dunia,
lalu tamak dan fakus kepada urusan dunia, selalu mengatakan ; aku bisa makan
apa? Bisa minum apa? Aku bisa memakai baju apa? Ini musim dingin, ini musim
panas sedang aku tak punya apa-apa. Mungkin suatu saat nanti perlu ini dan itu,
usia muda kan banyak kebutuhan, tentu butuh makanan dong dan tidak bisa
mengharapkan orang lain.
Inilah
beberapa contoh dorongan yang membuat seseorang mengejar dunia dan cinta dunia.,
mengumpulkan duniawi dan berusaha untuk tidak kehilangan.
paling
tidak, membuat hati sibuk memikirkan dunia dan kehilangan banyak waktu serta
menambah sedih tanpa faidah, sebagaimana yang diriwayatkan dari Abi Dzar RA,
dia berkata “ kesedihanku suatu hari nenbunuhku tanpa aku sadari, lalu ditanya
: Kenapa bisa begitu wahai Abu Dzar ?, ia menjawab “ karena keinginanku
melampaui ajalku “
Keempat :
Mengerasnya hati dan melupakan akherat
Karena jika
kalian memikirkan hidup yang panjang, dan tidak ingat mati atau kubur,
sebagaimana yang disampaikan Ali bin Abi Tholib RA, “ “ yang paling aku
kuatirkan dari kalian, adalah dua hal : panjang angan-angan dan memperturutkan
nafsu, karena panjang angan-angan membuat luapa akherat dan memperturutkan
nafsu menghalangi kebenaran “
Sehingga,
pikiranmu dan perasaanmu labih banyak memperhatikan peristiwa duniawi, dan
seluk beluk kehidupan dalam bermasyarakat, yang membuat hatimu mengeras, karena
hati lembut dapat terwujud dengan mengingat kematian dan kehidupan barzah, serta mengingat pahala
dan balasan serta kehidupan akherat, maka jika tidak dilakukan, bagaimana hati
bisa menjadi lembut dan jernih, Alloh Berfirman : “ … berlalulah masa
yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras “ ( Al-hadid :
57/16) ,
Maka jika
kalian panjangkan angan-angan kalian,
ketaatanmu akan menyusut, kalian akan menunda-nunda taubat, kalian akan
bergelimang dalam maksiat, akan bertambah ketamakanmu dan akan mengeras hatimu,
dan akan gampang lypa terhadap akibat perbuatanmu, sehingga kalian kehilangan
kesempatan meraih bahagia akherat ( na’udzubillah).
Lalu keadaan apa yang lebih buruk dari ini semua? Dan
kehancuran apalagi yang lebih dahsyat dari ini?.... semua itu akbiat dari panjang
angan-angan.
=============================================
wallohu a’lam
bis-showab
Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan berkah serta
diridloi Alloh, aamiin
( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 146-148 )
0 comments:
Posting Komentar