Minggu, Februari 03, 2019

KaMiNa 47 - MENJAGA HATI ( Bag.3)




Edisi N0: ( 47 ) 24 Oktober  2018 M/  12 Shofar 1440 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 27 )
PENGHALANG KE 4 : HAWA NAFSU ( Bagian 13 )

 Menjaga Hati ( Bagian 3 ) 

Dan firman Alloh dlam QS. Al-A’raf : 176
 
وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ

“ Akan tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah “
 

maka yang menjadi cenderung serta memperturutkan hawa nafsu adalah hati, dan itu yang menyeret kepada perbiatan dosa yang meracuni dirinya.

Juga firman Alloh  Q.S. al-An’am:110 = 
وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

“ Dan ( demikian juga ) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadany ( al-Qur;an ) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan yang sangat

Itu artinya bahwa hamba Alloh sangat menghawatirkan kondisi hatinya, mereka menangis dan mencurahkan perhatian kepada hatinya, dan Alloh mensifati mereka dalam firman-Nya, Q.S. An-Nur:37

يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصٰرُ ﴿النور:٣٧﴾

“ Mereka takut akan suatu hari, di mana dibalikkan hati dan penglihatan mereka “

ð  Maka urusan hati sangatlah penting, lalu apa saja yang membuat hati sehat, dan apa saja pantangan yang merusak hati ?

==> Empat hal yang merusak hati adalah = angan-angan, tergesa-gesa, iri ( hasad ) dan sombong ( kibir ).
==> Sedangkan yang membuatnya sehat adalah = angan-angan sederhana, hati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam segala urusan, tawadlu’ dan khusyu’.

     ==> Ini hal mendasar yang menjadikan hati sehat atau rusak, maka dibutuhkan perjuangan  dan kesungguhan dalam menjaga hati, sehingga dapat mencapai tujuan dan harapannya, akan dijelaskan secara rinci, sebagai berikut :

1.    Panjang angan-angan
Merupakan penghalang bagi setiap kebaikan dan ketaatan, dan pendorong bagi keburukan dan fitnah, dan merupakan penyakit akut  yang membuat seseorang menghadapi berbagai macam ujian

Ketahuilah, bahwa dengan “ berpanjang angan-angan  “  akan muncul 4 jenis akibat :

Pertama : Tidak taat dan malas untuk taat
Pasti terbetik dalam pikiran : “ aku ingin melakukan seperti .....suatu hari… aku tidak boleh ketinggalan…dan seterusnya “.

Benarlah ucapan Daud At-Tho-i, rahimahulloh yang berkata : “ barangsiapa yang takut kehilangan sesuatu yang diinginkan akan membuat dekat jarak, dan barang siapa panjang angan-angan maka akan buruk-lah perbuatannya “ ( Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitab al-Hilyah 7/357 )

Yahya bin Mu’adz ar-Rozi rahimahulloh berkata : “ angan-angan itu memutuskan setiap kebaikan, dan tamak itu menghalangi setiap kebenaran, dab kesabaran itu menghantar kepada kesuksesan, dan hawa nafsu selalu mengajak kepada setiap keburukan “.

Kedua : Melupakan taubat dan meremehkannya
Terbesit dalam hati : “ aku pasti bertaubat, tapi aku saat ini masih muda, usia masih sedikit, taubat pasti kulakukan “ ucapan tersebut membuatnya lalai, lalu ajal tiba sebelum taubat dilakukan.

Ketiga, Tamak untuk mengumpulkan dan sibuk dengan urusan  dunia serta melupakan akherat.
Dia akan berkata ( dalam hatinya ) aku takut miskin, dan mungkin nanti aku tidak bisa mencarinya, aku harus menyimpan sesuatu untuk keperluan jika aku sakit, saat usia tua dan jatuh fakir. Perasaan seperti ini yang mendorong cinta dunia, lalu tamak dan fakus kepada urusan dunia, selalu mengatakan ; aku bisa makan apa? Bisa minum apa? Aku bisa memakai baju apa? Ini musim dingin, ini musim panas sedang aku tak punya apa-apa. Mungkin suatu saat nanti perlu ini dan itu, usia muda kan banyak kebutuhan, tentu butuh makanan dong dan tidak bisa mengharapkan orang lain.
Inilah beberapa contoh dorongan yang membuat seseorang mengejar dunia dan cinta dunia., mengumpulkan duniawi dan berusaha untuk tidak kehilangan.
paling tidak, membuat hati sibuk memikirkan dunia dan kehilangan banyak waktu serta menambah sedih tanpa faidah, sebagaimana yang diriwayatkan dari Abi Dzar RA, dia berkata “ kesedihanku suatu hari nenbunuhku tanpa aku sadari, lalu ditanya : Kenapa bisa begitu wahai Abu Dzar ?, ia menjawab “ karena keinginanku melampaui ajalku “

Keempat : Mengerasnya hati dan melupakan akherat
Karena jika kalian memikirkan hidup yang panjang, dan tidak ingat mati atau kubur, sebagaimana yang disampaikan Ali bin Abi Tholib RA, “ “ yang paling aku kuatirkan dari kalian, adalah dua hal : panjang angan-angan dan memperturutkan nafsu, karena panjang angan-angan membuat luapa akherat dan memperturutkan nafsu menghalangi kebenaran “
Sehingga, pikiranmu dan perasaanmu labih banyak memperhatikan peristiwa duniawi, dan seluk beluk kehidupan dalam bermasyarakat, yang membuat hatimu mengeras, karena hati lembut dapat terwujud dengan mengingat kematian  dan kehidupan barzah, serta mengingat pahala dan balasan serta kehidupan akherat, maka jika tidak dilakukan, bagaimana hati bisa menjadi lembut dan jernih, Alloh Berfirman : “ … berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras “ ( Al-hadid : 57/16) ,
Maka jika kalian panjangkan angan-angan kalian,  ketaatanmu akan menyusut, kalian akan menunda-nunda taubat, kalian akan bergelimang dalam maksiat, akan bertambah ketamakanmu dan akan mengeras hatimu, dan akan gampang lypa terhadap akibat perbuatanmu, sehingga kalian kehilangan kesempatan meraih bahagia akherat ( na’udzubillah).
Lalu keadaan apa yang lebih buruk dari ini semua? Dan kehancuran apalagi yang lebih dahsyat dari ini?.... semua itu akbiat dari panjang angan-angan.

=============================================

wallohu a’lam bis-showab

Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. :     146-148

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak