Minggu, Februari 03, 2019

KaMiNa 50 - DAMPAK BURUK IRI HATI




Edisi N0: ( 50 ) 22 Nopember  2018 M/  14 Rabi’ul Awwal 1440 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 30 )
PENGHALANG KE 4 : HAWA NAFSU ( Bagian 16 )

 Menjaga Hati ( Bagian 6 ) 
DAMPAK BURUK SIFAT IRI

Sifat hasad/iri memberi 5 ( lima ) dampak buruk : 

Pertama : Merusak ketaatan
Rasululloh SAW bersabda : “ Hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu kering “

Kedua : Mendorong perbuatan maksiat dan perbuatan buruk/jahat

Sebagaimana yang disampaikan Wahib bin Munabbah rahimahulloh : “ Ada tiga tanda bagi orang yang iri : bersikap Lunak jika bertemu, ghibah/menggunjing kalau di belakang ( orang yang diiri ) dan mengumpat jika ( orang yang diiri ) mendapat musibah” aku sampaikan : “ maka yang bias kalian lakukan, sesungguhnya ALloh memerintah kita untuk memohon pertolongan kepadaNya dari kejahatan orang yang hasad, Q.S. al-Falaq : 5 “ dan dari kejahatan orang yang sedang iri “ sebagaimana Alloh memerintahkan kita untuk berlindung kepadaNya dari setan dan jahatnya sihir, maka akan tampak betapa kejahatan dan fitnah yang ditimbulkan oleh setan dan para penyihir, dan tidak ada yang bias menolong serta memberikan perl;indungan, kecuali Alloh SWT.

Ketiga : Kecapekan dan galau tanpa manfaat

Juga diikuti dengan dosa dan maksiat, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Sammaki : “ aku tidak pernah melihat orang yang dholim yang mirip dengan orang yang teraniaya selain hasan, yakni : nafsu yang hina, akal yang beku serta risau yang mesti datang”.      

Keempat : Hatinya buta
Sampai hamper-hampir tidak memahami hokum-hukum Alloh, Sufyan berkata : :” Hendaklah kalian banyak berdiam untuk menjaga wara’, dan janganlah kalian tamak terhadap dunia agar terjaga, dan janganlah suka mencela agar selamat dari hujatan manusia, dan jangan hasad/iri agar cepat paham “

Kelima : Kegagalan dan kehinaan
Orang yang iri, hamper tidak pernah sukses dan tidak pernah menang atas musuhnya, sebagaimana yang dikatakan Hatim al-Ashom : “ para penuduh itu tidak memiliki agama, orang yang punya aib itu tidak beribadah, orang yang suka mencaci itu tidak aman, dan orang yang suka hasud itu tidak tertolong/tidak ada yang menolong “

Aku ( Imam Ghozali ) katakan : “ bagaimana orang hasud bias berhasil menggapai tujuannya, padahal tujuannya adalah menghilangkan nikmat Alloh dari hambaNya yang muslim, dan bagaimana dia tertolong atas musuhnya, padahal yang dimusuhi adalah hamba Alloh yang muslim “

Sungguh baik do’a Abu Ya’kub : “ Yaa Alloh sabarkanlah kami atas kesempurnaan nikmat atas hambaMu, dan perbaikilah kondisi mereka “
=============================================

wallohu a’lam bis-showab

Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. :  152-153 

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak