Senin, Februari 04, 2019

KaMiNa 54 - 2. SIFAT HASAD/ IRI




Edisi N0: ( 54 ) 10 Januari  2019 M/  4 Jumadil Awal 1440 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 34 )
PENGHALANG KE 4 : HAWA NAFSU ( Bagian 20 )

 Menjaga Hati ( Bagian 10 ) 
PENJELASAN TENTANG  SIFAT HASAD



2.  Hasad ( sifat iri )
Adalah keinginan akan hilangnya nikmat Alloh dari orang muslim lain yang mempunyai kemaslahatan baginya, jika tidak menginginkan hilangnya, minimal dirimu menghendaki nikmat semisal dan gembira dengan keadaan demikian( merasa iri dan mendapatkan hal yang sama )/ Ghibthoh.

Dalam hal ini, Nabi SAW bersabda : “ tidak boleh ada iri kecuali dalam 2 perkara:

لاَحَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ،
وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.”      ( HR. Bukhori )

Atau dijelaskan dalam khobar : “ sifat iri itu dilarang kecuali dalam 2 hal tersebut “ . sedangkan penyifatan iri/hasad dengan ghibthoh itu karena kedekatan artinya yang lebih luas. Yakni : jika tidak terdapat kemaslahatan, dan engkau menghendaki nikmat itu lenyap dari orang lain.
=======================================

èKebalikan dari sifat hasad adalah nashihah ( tulus murni ) yakni menghendaki nikmat Alloh kepada saudara muslim abadi dan memberi kemaslahatan


Jika ada pertanyaan : “bagaimana kita tahu apakah dalam nikmat itu ada kemaslahatan atau justru kerusakan, agar kita dapat tulus menerima keadaan itu atau harus iri ?

Jawabannya adalah : ketahuilah bahwa dalam hal menerima nikmat Alloh kita sering ber-dzon ( prasangka ), dan prasangka itu berkutat seputar kondisi dhohir, maka informasi tentang hal itu menjadi  tidak jelas, maka tidak ada keinginan  nikmat itu hilang atau tetap, dan hendaknya berharap hal itu akan bermaslahat, agar kalian terbebas dari hasad, dan menjadi orang yang ikhlas tulus dan murni dalam menyikapi nikmat.
=======================================


Pencegahan diri dari iri
Untuk  menjaga diri dari sifat iri adalah :
-     Mengingat hal yang telah diwajibkan oleh Alloh untuk saling menjaga di antara orang muslim, ini yang paling inti.
-       Mengulang ingatan bahwa Alloh memberikan hak kepada muslim serta mengangkat kemampuannya, sehingga mereka menjadi terhormat dan mendapat kemuliaan akherat.
Maka sudah jelas manfaat dan faedah bagimu saat hidup di dunia untuk saling membantu, saling menolong, bersatu dan bersama, dan berharap mendapatkan syafaat/pertolongan di akherat.
Demikian inilah sikap tulus seorang muslim dalam menyikapi nikmat, dan menghindari sifat hasad/ iri.

=============================================
wallohu a’lam bis-showab

Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. :  158-160 
Hasil gambar untuk hasad




0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak