Edisi N0: ( 54 ) 10 Januari 2019 M/ 4
Jumadil Awal 1440 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 34 )
PENGHALANG KE 4
: HAWA NAFSU ( Bagian 20 )
Menjaga Hati ( Bagian 10 )
PENJELASAN TENTANG SIFAT HASAD
2. Hasad ( sifat iri )
Adalah
keinginan akan hilangnya nikmat Alloh dari orang muslim lain yang mempunyai
kemaslahatan baginya, jika tidak menginginkan hilangnya, minimal dirimu
menghendaki nikmat semisal dan gembira dengan keadaan demikian( merasa iri dan
mendapatkan hal yang sama )/ Ghibthoh.
Dalam
hal ini, Nabi SAW bersabda : “ tidak boleh ada iri kecuali dalam 2 perkara:
لاَحَسَدَ
إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ
فِى الْحَقِّ ،
وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا
وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh
hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan
padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri
karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” ( HR. Bukhori )
=======================================
èKebalikan dari sifat hasad adalah
nashihah ( tulus murni ) yakni
menghendaki nikmat Alloh kepada saudara muslim abadi dan memberi kemaslahatan
Jika ada pertanyaan : “bagaimana
kita tahu apakah dalam nikmat itu ada kemaslahatan atau justru kerusakan, agar
kita dapat tulus menerima keadaan itu atau harus iri ?
=======================================
Pencegahan diri dari iri
Untuk menjaga diri
dari sifat iri adalah :
- Mengingat hal
yang telah diwajibkan oleh Alloh untuk saling menjaga di antara orang muslim,
ini yang paling inti.
-
Mengulang ingatan
bahwa Alloh memberikan hak kepada muslim serta mengangkat kemampuannya,
sehingga mereka menjadi terhormat dan mendapat kemuliaan akherat.
Maka sudah jelas manfaat dan faedah bagimu saat hidup di
dunia untuk saling membantu, saling menolong, bersatu dan bersama, dan berharap
mendapatkan syafaat/pertolongan di akherat.
Demikian inilah sikap tulus seorang muslim dalam
menyikapi nikmat, dan menghindari sifat hasad/ iri.
=============================================
wallohu a’lam bis-showab
Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan berkah serta
diridloi Alloh, aamiin
( Dari
kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 158-160 )
0 comments:
Posting Komentar