Senin, Februari 04, 2019

KaMiNa 55.b - ( 4. SIFAT TAKABBUR )




Edisi N0: ( 55 ) 17 Januari  2019 M/  11 Jumadil Awal 1440 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 35 )
PENGHALANG KE 4 : HAWA NAFSU ( Bagian 21 )

 Menjaga Hati ( Bagian 11 ) 
PENJELASAN TENTANG  TAKABBUR

4.  Takabbur

Adalah suatu dorongan dalam jiwa untuk menyombongkan jiwa serta membesarkannya, itulah takabbur dan sejenisnya
Sedangkan tawadlu’ adalah dorongan jiwa untuk merendahkan jiwa serta merasa hina, demikianlah tawadlu dan sejenisnya.
Masing-masing diantara keduanya memiliki jenis yang umum dan yang khusus.

a. Tawadlu’ umum adalah ( merasa cukup )berkecukupan dalam hal pakaian, tempat tinggal dan kendaraan, sedangkan takabbur ( umum ) adalah meninggi-ninggikan dalam hal tersebut (dalam hal pakaian, tempat tinggal dan kendaraan )
b.Tawadlu’ Khusus adalah melatih jiwa agar menerima apa adanya dari hal-hal yang menyangkut keagungan dan kemuliaan, sedang Takabbur khusus adalah kebalikan dari itu, dan itu merupakan maksiat berat dan kesalahan besar.

Perbedaan antara tawadlu dan rendah diri = tawadlu’ adalah keridloan seseorang akan status dan kedudukannya, sedangkan rendah diri adalah perbuatan manusia yang meletakkan dirinya dalam kehidaan

Perbedaan antara tawadlu’ dan khusyu’ = diproyeksikan dalam akhlaq dan perbuatan dhohir dan batin, sedangkan khusyu’ adalah diproyeksikan dengan perbuatan anggota tubuh, sehingga dikatakan : “ jika hati tawadlu, maka khusyu’ lah anggota badan “
=============================================
Cara menumbuhkan tawadlu’ umum adalah selalu mengingat posisi awal penciptaan manusia dan akhir hidupnya, ada yang mengatakan; manusia itu awalnya adalah air hina ( mani ) dan akhi hayatnya adalah bangkai, dan antara keduanya ( lahir dan mati ) hanyalah pembawa kotoran/tinja.

Cara menumbuhkan tawadlu’ khusus dengan selalu mengingat akibat yang timbul dari sifat tidak tawadlu’ baik di dunia maupun di akherat.
=============================================
wallohu a’lam bis-showab

Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. 160-161 

Gambar terkait

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak