Senin, Februari 04, 2019

KaMiNa 56 - MENJAGA ANGGOTA BADAN ( PERUT-bag 1 )



Edisi N0: ( 56 ) 24 Januari  2019 M/  18 Jumadil Awal 1440 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 36 )
PENGHALANG KE 4 : HAWA NAFSU ( Bagian 22 )

 Menjaga Perut ( Bagian 1 ) 

Rangkuman yang lalu :
Untuk menopang kuatnya ketakwaanharus menjaga lima anggota badan : (1) Mata/ pandangan, (2) Telinga/ pendengaran, (3) Lisan/ucapan, (4) Menjaga hati. Dan ke 5 adalah MENJAGA PERUT


Pasal 5 : Menjaga Perut
Menjaga perut dan kesehatan perut, karena perut paling sulit diantara anggota badan yang harus dijaga kesehatannya oleh para mujtahid., karena yang paling banyak ( diantara anggota badan ) dalam hal kelezatan dan kesibukan, dan paling besar pengaruh dan bahaya, karena perut merupakan pusat  sari makanan, dan darinya menyebar beberapa hal kepada anggota tubuh, kekuatan dan lemasnya badan, kesucian dan jimak dan lainnya. 
Maka yang harus dilakukan pertama kali adalah menjaga dari yang haram dan yang subhat, barulah mengutamakan kehalalan, hal itu jika kalian mempunyai kemauan yang kuat untuk beribadah kepada Alloh.

Menjaga diri dari yang haram dan subhat itu karena 3 alasan :

Pertama : 
Takut siksa neraka jahannam, sesuai firman Alloh Q.S. an-Nisa’ ayat 10 : 
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”

Dan Sabda Rasululloh SAW : Setiap Daging yang Tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih berhak baginya

Kedua : 
orang yang memakan makan haram atau subhat tertolak dan tidak sesuai untuk ibadah, karena tidak sesuai untuk berkhidmat kepada Alloh, dan yang sesuai adalah yang suci dan disucikan, aku ( imam Ghozali ) berkata : Bukankah Alloh telah melarang orang yang junub untuk masuk ke rumahNya, juga orang yang berhadats dilarang menyentuh mushaf?

Alloh berfirman QS. An-Nisa’ ayat 43 :
dan jangan pula dalam keadaan junub, kecuali sekedar lewat, sampai kalian mandi;

Dan firman Alloh Q.S. Al-Waqi’ah ayat 79 : “ Dan janganlah menyentuh mushaf kecuali orang-orang yang suci “
Padahal jinabat dan hadats adalah perkara mubah, lalu bagaimana orang yang tenggelam dalam makanan yang haram, serta najis haram dan subhat, kapan terpanggil untuk khidmah kepada Alloh ? hal itu tidak akan mungkin terjadi.

Yahya bin Muadz ar-Rozi berkata :

“ Ketaatan itu tersimpan dalam lemari Alloh, kuncinya adalah doa dan gerigi kunci itu adalah halal ”

Jika kunci itu tidak mempunya gerigi, maka pintu tidak bisa dibuka, dan jika pintu lemari tidak terbuka, bagaimana bisa mendapatkan ketaatan?.

Ketiga :
Bahwa orang yang memakan haram dan syubhat, terhalang untuk menggapai kebaikan. Dan jika dapat melakukan kebaikan, maka ia akan tertolak dan tidak diterima, maka ( perbuatan baik itu ) hanya menyita perhatian, kecapekan dan menyita waktu.

Rasululloh SAW bersabda : “ Berapa banyak orang yang bangun malam tapi tidak meraih kemanfaatan kecuali kantuk, dan berapa orang yang puasa tapi tidak mendapatkan pahala puasa kecuali lapar dan dahaga “
Dari Ibnu Abbas r.a. : “ Alloh tidak menerima sholat seseorang jika di dalam perutnya ada yang haram “

=============================================
wallohu a’lam bis-showab

Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. 161-163  )

Hasil gambar untuk hindari makan haram

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak