Kamis, Agustus 15, 2019

JALAN MENUJU ZUHUD ( KaMiNa - 70 )

 

Edisi N0: ( 70 )   15 Agustus  2019 M/  14 Dzul-Hijjah 1440 H

 PASAL TENTANG

JALAN MENUJU ZUHUD  

 1.    TIDAK SIBUK DENGAN DUNIA

Ada beberapa hal, jika kalian amati dengan akal cerdas, maka akan tampak bahwa dunia ini tidak abadi, dan manfaatnya tak sebanding dengan bahaya dan dampak lainnya, mulai dari kecapekan badan dan sibuknya hati saat di dunia, serta adzab pedih dan hisab yang panjang di akherat, kamu bisa berzuhud dari berlebih-lebihan dalam hal dunia.

 Jangan mengambil dari dunia ini kecuali yang pokok dan penting saja untuk menunjang ibadah dan ketaatan kepada Alloh, demi merasakan kenikmatan di surga nanti.

 2.    TIDAK SERING BERKUMPUL

Kalian sudah mengetahui bahwa makhluk itu tidak tepat janji-janjinya, dan kepercayaaan yang mereka berikan kebanyakan tidak menguntungkan ruhanimu, maka tinggalkan berkumpul dengan mereka kecuali yang memang harus kalian ikuti, maka kalian akan mendapatkan manfaat ( dari pertemuan itu ) serta terhindar dari madhorotnya, dan jadikanlah pertemanan tersebut tidak saling merugikan ( urusan akherat), sehingga kalian tidak menyesal untuk bergabung dengan mereka, sehingga tidak banyak yang kalian ingat dari pertemuan itu, dan yang teringat kemudian adalah yang baik dan keutamaannya, dan kalian mendapati dalam pertemuan itu perlambang-perlambang dunia dan akherat, sebagaimana sabda Rasul SAW : “ jagalah agar Alloh selalu bersamamu, maka kalian akan berhasil sesuai yang kalian harapkan “

 3.    WASPADA TIPU DAYA

Setan itu jahat dan adanya hanya memusuhi kalian, maka mohonlah perlindungan kepada Alloh dari anjing laknat ini, maka jangan sampai lengah dari tipudaya dan jadi mangsanya, usirlah dia dengan dzikrulloh, dan jangan lelah melakukannya, setan akan mudah jika kalian memang berkeinginan, sebagaimana firman Alloh, surah an-Nahl  : 99

 إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Artinya : Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.

 Dunia itu = yang telah berlalu adalah impian, dan yang tersisa adalah angan-angan

Sedangkan setan itu, ( Demi Alloh ) jika diikuti, tidak ada manfaatnya, dan jika tidak diikuti juga tidak berbahaya.

 Jiwa ini begitu bodoh dan tidak waspoada terhadap apa yang membahayakannya, maka harus memakai cara pandang akal dan alim, yang melihat segala sesuatu dari akibatnya, bukan seperti pandangan bodok atau anak-anak yang hanya melihat kondisi nyata, tidak paham jika orang sakit itu sembuh dengan tertib minum obat, lalu nafsu ini juga dijaga dengan cambuk, untuk mencegah setiap yang tidak darurat dibutuhkan dari makan banyak, berbicara kosong dan memandang tanpa penjagaan.

Juga mencampur-adukkan dengan hal-hal yang merusak, seperti panjang angan-angan, terburu-buru, iri dan takabbur, atau makan hanya untuk memenuhi nafsu syahwat, serta memberikan kebebsan nafsu tanpa kendali serta tidak takut mara bahayanya. Sungguh Alloh telah meluaskan rahmatNya, lalu menghindarkan makhluk dari mara bahaya khususnya dalam urusan agama ( Islam).
=============================================

wallohu a’lam bis-showab

 Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

 ( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal.  190-192 )

=============================================

Bahasan yang akan datang :

JALAN MENUJU ZUHUD

 ( Lanjutan/2 )

 

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak