Minggu, Agustus 18, 2019

PENTINGNYA PONDASI IMAN UNTUK KEBAHAGIAAN AKHERAT ( Kajian Fathul Baari ke 16 )

 


                         Pertemuan 16 – Ahad 22 September  2019 M / 22 Muharram 1441 H

 KAJIAN KITAB FATHUL-BARI ( SYARAH SHOHIH BUKHORI ) KARYA ALH-HAFIDZ  AHMAD BIN ALI BIN HAJAR AL-ASQOLANIY ( 773-852 H )

PENTINGNYA PONDASI IMAN UNTUK KEBAHAGIAAN AKHERAT

44. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim berkata, telah menceritakan
kepada kami Hisyam berkata, telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Akan dikeluarkan dari neraka siapa yang
mengatakan tidak ada Ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar jemawut.
Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan
dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji gandum. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa
yang mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji
sawi. Abu Abdullah berkata; Aban berkata; Telah menceritakan kepada kami Qotadah Telah
menceritakan kepada kami Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda. Dan
kata iman di dalam hadits ini diganti dengan kata kebaikan.

===================================================================

èFungsi iman dan takwa bagi jiwa :

1.    Sebagai kompas penunjuk arah kehidupan

2.    Sebagai stabilisator, yang membuat perjalan jiwa stabil kearah yang benar

3.    Penentu kualitas hidup

 

èPengertian iman dan takwa :

 

Iman = Membenarkan dengan lisan, meyakini dengan hati dan mengekspresikan dengan gerakan atas segala sesuatu yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

 

Takwa = Menjaga diri dari murka Alloh jika meninggalkan perintah, dan melakukan laranganNya, dalam pemahaman, sebagai ekspresi iman dalam bentuk gerakan badan

 

Maka orang yang  beriman sebelum mengekspresikan imannya dengan gerakan, belum masuk kategori orang yang bertakwa

Sedangkan orang yang bertakwa, otomatis sudah melewati fase beriman, karena tidak mungkin orang yang taat jika belum percaya.

 

 

 

èKesimpulan Bahasan :

1.    Orang yang beriman itu sudah beruntung, meski kebaikan tidak seberapa

2.    Orang yang beriman akan naik level  kemuliaan hidupnya jika meraih ketakwaan

3.    Ketakwaan merupakan bukti keimanan seseorang

 

==>Pesan Moral :

Kebaikan yang banyak, belum tentu mendapatkan keselamatan di akherat, kecuali harus memiliki kuncinya, yakni iman

 

 

Sumber : Kitab Fathul-baari bisyar-khi shohiihil Bukhori, halaman : 189

 

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak