Rabu, Februari 24, 2021

Khutbah Jumu'ah : Menuju Ibadah yang berkualitas


KHUTBAH JUMU’AH

MENUJU IBADAH YANG BERKWALITAS

 

 اَلْحَمَدُ ِللهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ,الْعَظِيْمِ الْجَبَّارِ الْعَالِمِ بِمَا فِيْ الْضَمَائِرِ وَخَفِيِّ الأَسْرَارِ ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى النِّعَمِ وَتَوَلَّى كَالأمْطَارِ وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ عِبَادِهِ الأخْيَارِ ، وَأشْهَدُ أنْ لا إلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ الكَرِيْمُ الغَفَّارُ ، وَأشْهَدُ أنَّ مَحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُصْطَفَى المُخُتَارُ ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمِّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ مَا دَامَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ ، أما بعدُ : فَيَا عِبَادَ اللهِ ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقًاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ  

Sidang Jumu’ah rahimakumulloh,

Di hari yang mulia, pada jam yang mulia. Serta tempat yang mulia ini, saya mengajak diri saya dan jamaah sekalian, ,arilah kita tingkatkan taqwalloh kita, dengan menjalankan perintah-perintahNya dengan istiqomah dan sabar, serta menjauhi segala apa yang dilarang dengan dilandasi rasa ikhlas dan kesabaran yang sempurna. Karena ketakwaan yang baiklah yang menjamin keselamatan kita, di dunia dan akherat kelak.

 Thema khutbah kali ini adalah “ Menuju ibadah yang berkualitas “

Hadirin, Sidang Jumu’ah rahimakumulloh

Tujuan manusia diciptakan oleh Alloh tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menyembah dan  mengabdi kepada Alloh sebagai Sang Kholiq, sebagaimana firman Alloh Q.S. al-Dzariyat : 56

 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Qs Al-Dzariyat [51]: 56)

Dan ibadah penghambaan yang baik adalah yang berkualitas, dan ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilaksanakan secara ikhlas, hanya untuk Alloh SWT, bukan untuk yang lain, sebagaimana firman Alloh dalam surah al-Bayyinah :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Artinya : “ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

 Namun pada prakteknya,  seringkali kita gagal mencapai kualitas ibadah yang baik dan sempurna, lantaran masih banyak diantara kita umat Islam yang menganggap ibadah hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Jika demikian pandangan kita, maka yang kita dapat hanyalah gugurnya kewajiban, tanpa menghasilkan nilai ruhaniyah yang ideal. Sebab kita manusia terdiri dari dua unsur yang semestinya menyatu dan saling membantu, unsur jasmaniyah sebagai ekspresi gerak dari ibadah, dan unsur ruhaniyah sebagai pendulang nilai ibadah yang kita kerjakan.

Atau dengan kata lain, banyak diantara kita, parahamba Alloh yang terlena dan tertipu dengan ibadahnya, sebagaimana peringatan Alloh dalam QS. Luqman ayat 33 :

وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ

Artinya : “ dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.”

Untuk itulah, agar ibadah yang kita kerjakan bernilai dan berkualitas, serta jangan sampai hanya membuang waktu dan tenaga, maka ada beberapa langkah agar ibdah bisa berkualitas, sebagaimana dibahas oleh Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin.

Hadirin, Sidang Jumu’ah rahimakumulloh

Langkah mencapai ibadah yang berkualitas

1.    1. Dengan ilmu lalu dipahami ( makrifat )

Langkah ini menjadi pondasi awal dalam mencapai kualitas ibadah, karena ibadh tanpa didasari ilmu, selain tertolak, juga tidak akan mendatangkan kemanfaatan bagi diri kita, sebagaimana yang diperingatkan Alloh kepada kita, dalam QS. Al-Furqan : 23

وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

 “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (Qs. Al-Furqan : 23)

 Maka setiap seluk beluk peribadatan, harus kita ketahui ilmunya dengan mengkaji ilmu fiqih, agar tepat sarat dan rukun dan hal-hal yang berkaitan, sehingga ibadah kita menjadi lebih baik.

Selain itu, ilmu yang telah kita dapatkan itu harus dipahami, secara mendalam, karena hal itu akan menumbuhkan kesadaran tentang hakekat ibadah dan menempatkan kita pada status dan level yang semestinya.

Memahami ilmu secara mendalam ini berkaitan erat dengan ilmu makrifat, yakni memahami posisi kita sebagai manusia ciptaan Alloh atau dengan istilah “ makrifatun-nafsi “, lalu memahami posisi Alloh sebagai Dzat yang menciptakan kita, dan menjamin kehidupan kita, dimana kita mengorientasikan ibadah kita kepadaNya, atau isltilahnya “ Makrifatulloh “ dan juga memahami sifat dunia, sebagai tempat beramal dan kehidupannya bersifat fana, dengan istilah “ makrifatud-dun-ya”, dan memahami kampong akherat, sebagai tempat keabadian di mana setiap amal diperhitungkan dan dipertanggungjawabkan, dengan istilah “ makrifatul-akhiroh “

Hadirin, Sidang Jumu’ah rahimakumulloh

2.    Mensucikan diri dengan taubat

Hakekat ibadah adalah “ bertaqarrub mendekatkan diri kepada Alloh “ Dzat Yang menguasai dan memiliki hidup kita. Dan proses taqarrub yang paling efektif dan efisien adalah dalam kondisi suci, sebab Alloh berfirman Q.S. as-Syu’ara : 89

إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya : “ kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih “

Dan cara mensucikan diri dan jiwa kita adalah dengan bertaubat atas segala khilaf dan dosa, agar proses taqarrub kita semakin efektif, efisien dan tepat sasaran. Proses taubat inilah yang membantu ibadah yang kita kerjakan semakin berkualitas

 Hadirin, Sidang Jumu’ah rahimakumulloh

  3. Waspada terhadap godaan

Selain membekali diri dengan ilmu dan pemahaman yang benar, juga membersihkan diri dan jiwa dari kotoran khilaf dan dosa, maka dalam beribadah kita harus waspada terhadap godaan yang akan mengganggu stabilitas kelancaran kita dalam meraih ibadah yang berkualitas.

Adapun jenis godaan yang sering menghambat konsentrasi ibadah kita, antara lain :

a.    Bisikan Perihal dunia, ini bisa berupa bisikan tentang benda materi, atau kedudukan dan jabatan dan sejenisnya, yang sering menggoda kita untuk focus ibadah, seperti bagaimana saat kita mendirikan sholat jamaah di masjid, tiba-tiba pikiran kita melayang membayangkan harta benda atau jabatan dan kedudukan. Ini salah satu contoh godaan dunia

b.    Bisikan Makhluk, yakni bisikan yang berasal dari makhluk hidup, seperti manusia, tumbuhan maupun binatang yang hadir saat kita beribadah, atau sebelum melaksanakan ibadah, sehingga ibadah kita tidak focus lagi bertaqarrub kepada Alloh, tapi justru mendekat kepada makhluk-makhluk itu. Dan bisikan manusia bisa berasal dari anak, istri, suami, teman atau tetangga. Kita harus lebih wasapada, panggilan mana yang harus kita prioritaskan.

c.    Bisikan syetan, ini bisikan halus yang mengajak kita untuk memperturutkan ajakan syetan yang ingin selalu menghindar dari ibadah kepada Alloh, dan bisikan syetan ini lebih terkonsentrasi pada ajakan-ajakan pertikaian, bantah-bantahan dan segala hal yang mengarah kepada percekcokan.

d.    Bisikan Nafsu, jenis bisikan ini lebih halus, dan lebih lembut, sehingga banyak diantara kita yang gagal menghindari godaan yang berupa bisikan nafsu ini, sebab rata-rata nafsu itu mengajak kepada keburukan dan kejahatan

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ

“ karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan “

Bisikan nafsu cenderung mencari enaknya diri sendiri, seperti sholat yang cepat, wudlu serampangan, atau shodaqoh dengan sesuatu yang tidak disukai, dan lain sebagainya

Hadirin, Sidang Jumu’ah rahimakumulloh

Demikianlah beberapa langkah yang perlu kita lakukan untuk mencapai ibadah yang berkualitas.

Pada akhirnya, marilah kita berdoa mohon kepada Alloh, semoga ibadah kita dijadikan ibadah yang berkualitas, sehingga memberi kemanfaatan bagi kehidupan dunia, khususnya bagi kehidupan abadi kelak di akherat, aamiin yaa mujibas-saa-iliin

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ, اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


KHUTBAH KE-2
اَلْحَمَدُ ِللهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ, الْعَظِيْمِ الْجَبَّارِ الْعَالِمِ بِمَا فِيْ الْضَمَائِرِ وَخَفِيِّ الأَسْرَارِ ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى النِّعَمِ وَتَوَلَّى كَالأمْطَارِ وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ عِبَادِهِ الأخْيَارِ ، وَأشْهَدُ أنْ لا إلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ الكَرِيْمُ الغَفَّارُ ، وَأشْهَدُ أنَّ مَحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُصْطَفَى المُخُتَارُ ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمِّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ مَا دَامَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ ، اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

 

عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .


 

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak