Sabtu, Februari 13, 2021

KHUTBAH JUMU’AH : SUMBER KEBAHAGIAAN HIDUP

 


KHUTBAH JUMU’AH

SUMBER KEBAHAGIAAN HIDUP

 

اَلْحَمَدُ ِللهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ,الْعَظِيْمِ الْجَبَّارِ الْعَالِمِ بِمَا فِيْ الْضَمَائِرِ وَخَفِيِّ الأَسْرَارِ ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى النِّعَمِ وَتَوَلَّى كَالأمْطَارِ وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ عِبَادِهِ الأخْيَارِ ، وَأشْهَدُ أنْ لا إلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ الكَرِيْمُ الغَفَّارُ ، وَأشْهَدُ أنَّ مَحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُصْطَفَى المُخُتَارُ ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمِّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ مَا دَامَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ ، أما بعدُ : فَيَا عِبَادَ اللهِ ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقًاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ  

Sidang Jumu’ah rahimakumulloh,

Dari mimbar yang mulia ini, saya berwasiat kepada diri sendiri dan juga kepada seluruh jama’ah jum’at ,marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala yakni dengan cara melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

Setiap manusia menginginkan bahagia lahir dan batin, dunia dan akherat, namun banyak diantara mereka yang salah langkah dan salah arah, sehingga bukan kebahagiaan yang diraih, namun justru kesudahan, kesedihan, gundah gulana dan galau

Sesungguhnya kunci kebahagiaan itu ada pada diri kita sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam hadits.

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Maka hati yang tidak sehat dan gelap disebut sebagai hati yang sakit yang kmudian membuat ruhani seseorang menjadi sakit ruhaninya.

Kalau jasmani yang sakit, maka dokter bisa mendiagnosa dan memberikan obat, dan penyakit jasmani yang merasakan sakitnya adalah penderita, sedangkan orang lain tidak merasa pedih dan menderita akibat sakit jasmani tersebut

Namun sebaliknya, penyakit hati dan penyakit ruhani, dampaknya sangat besar dan amat membahayakan bagi orang lain dan tatanan masyarakat.

Yang menyebabkan hati gelap dan sakit sesungguhnya berawal dari 2 sebab, sebagai mana sabda Nabi SAW. Yang artinya dikutip dari kitab Mukasyafatul Qulub karangan Imam Al-Ghazali, yang artinya :

 “Sesungguhnya sesuatu yang sangat aku khawatirkan atas kalian ada dua, yaitu; mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu berarti menjauhi kebenaran, sedangkan panjang angan-angan mencerminkan cinta dunia”.

Dari dua hal itulah maka muncullah segala tindak penyimpangan, patologi social yang dalam istilah KAMTIBMAS disebut dengan PEKAT/penyakit masyarakat

Memperturutkan hawa nafsu, akan mengakibatkan sifat permisif, hedonis dan memboleh segala cara demi mencapai kesenangan hidup, dan akan membentuk karakter CINTA DUNIA, dan dari sini akan muncul kejahatan : penipuan, perampasan, pencurian dan lainnya, bahkan korupsi, kolusi dan sejenisnya juga berawal dari sini

Panjang angan-angan seringkali membuat manusia lupa diri, dan bahayanya, jika angan-angan yang didambakan tidak terwujut, mereka frustasi dan mencari pelarian yang justru membahayakan hidup mereka dan bahkan mengancam stabilitas paranata social. Diantara pelarian yang saat ini menjadi momok seluruh manusia di jagad ini adalah NARKOBA, yakni segala jenis narkotika dan penyalahgunaan obat terlarang,

Padahal segala hal yang membuat orang mabuk telah jelas-jelas dilarang Alloh.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. al-Ma’idah 5 : 90)

Dari sikap panjang angan-angan itu, ada yang lebih ekstrim lagi menempuhnya, hal itu sebagai mana dilakukan oleh para manusia yang menebar ancaman dan menakut-nakuti yang disebut dengan terror, tentu hal ini sama sekali tidak mencerminkan kejernihan hati. Sebab mereka yang menebar terror itu beranggapan berjihat dalam arti berperang, padahal Indonesia adalah negeri damai dan bukan konflik, namun nyatanya dengan tingginya angan-angan itu mereka rela melakukan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh hokum Islam maupun hokum positif, bahkan dikecam oleh penduduk bumi.

Maka untuk menggapai kebahagiaan hidup, kita harus menjaga kesucian hati dan jiwa, dengan senantiasa melakukan syari’at ibadah jasadiyah serta memperkokoh ruhani dengan iman, takwa dan tawakkal

Karena dengan ibadah yang ikhlas dan khusyu’ akan membuat hati tenang yang kemudian bisa dengan sadar mengendalikan dan mengarahkan nafsu kepada hal-hal yang positif, sehingga terhindar dari sifat hubbud-dun ya, dan jika diri tenang tenteram maka akan tercapailah impian hidup bahagia

 

Demikian juga iman yang mantab, pemahaman yang sempurna akan menjadikan hati yakin dan penuh harap atas janji Alloh, dan terhindar dari angan-angan liar, yang dapat menjerumuskan kedalam perilaku kahat dan tidak terpuji.

Kesimpulan :

Iman yang mantab, ibadah yang istiqomah dan pemahaman Islam yang kaffah, akan membuat hati tenang dan khusyu’

Hati yang sehat dan yang tenang, akan terhindar dari gangguan KAMTIBMAS, seperti penipuan, korupsi dan penyahgunaan NARKOBA serta  radikalisme ekstrim yang mengakibatkan kecemasan dan ketakutan masyarakat.

Pada akhirnya, marilah kita berdo’a memohon kepada Alloh, semoga jiwa kita senantiasa dibimbing menuju ketenangan lahir dan batin, sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan khusyu’ dan tumakninah, dan menggapai husnul khotimah, aamiin

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KE-2


اَلْحَمَدُ ِللهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ, الْعَظِيْمِ الْجَبَّارِ الْعَالِمِ بِمَا فِيْ الْضَمَائِرِ وَخَفِيِّ الأَسْرَارِ ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى النِّعَمِ وَتَوَلَّى كَالأمْطَارِ وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ عِبَادِهِ الأخْيَارِ ، وَأشْهَدُ أنْ لا إلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ الكَرِيْمُ الغَفَّارُ ، وَأشْهَدُ أنَّ مَحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُصْطَفَى المُخُتَارُ ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمِّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ مَا دَامَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ ، اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .

  

  



  





  


0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak