Edisi N0: ( 24 ) 22 Pebruari 2018
M/ 6 Jumadil Akhir 1439 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 6 )
PENGHALANG :
MAKHLUK ( Bagian 3 )
Ringkasan Bahasan Lalu
Jika menghendaki ibadah dan taat kepada Alloh secara
sempurna, maka menyendirilah dari keramaian makhluk, karena :
1.Makhluk sering membuatmu sibuk, dan melalaikanmu untuk
beribadah kepada Alloh =======================================================
2. Karena Makhluk/manusia
seringkali merusak amalan ibadahmu, karena mereka mendorong untuk riya’ dan
berhias diri.
Yahya bin Mu’adz berkata : “ Penglihatan manusia itu
permadani menuju riya’ “, dengan ucapan ini maka para zuhad ( orang-orang yang
zuhud ) takut kepada diri sendiri hingga mereka enggan bertemu dan saling
,mengunjungi orang lain.
Dikisahkan
dari Hiram bin Hayyan, dia bertanya kepada Uais al-qorni RA : “ wahai Uais,
berkunjunglah dan bertemu denganku “, Uais menjawab : “ aku telah
menyambung silaturrahmi denganmu dengan sesuatu yang lebih bermanfaat daripada
bertemu dan mengunjungi, yakni mendoakan orang lain yang ghoib ( tidak di depan
mata ), karena berkunjung dan saling bertemu akan mengakibatkan berhias-hias
dan riya’ “
Pernah disampaikan kepada Sulaiman al-Khowwash : “ Ibrahim bin Adham akan
ke sini, tidakkan kamu menemuinya ?, Sulaiman menjawab : “ daripada bertemu
dengannya ( Ibrohin bin Adham ) aku lebih baik bertemu dengan setan “ lalu ia
menjelaskan alasan ucapannya : “ jika bertemu dengannya aku kuatin aku akan
berhias-hias/ mengada-ada, namun jika aku bertemu setan tidak akan melakukan
yang demikian “
Demikian kondisi para ahli zuhud dan yang sedang melakukan riyadloh dalam
hal bertemu dengan manusia ( Mulaqot ), lalu bagaimana kondisi ahli keinginan
dan kebatilan ? dan bagaimana pula kondisi ahli kejahatan dan kebodohan ?.
Ketahuilah…..
bahwa zaman ini telah mengalami kerusakan yang dahsyat, dan manusia sedang
dalam bahaya yang besar, mereka telah menyibukkanmu dalam beribadah kepada
Alloh, sehingga engkau tidak mendapatkan apa-apa dari ibadahmu, dan mereka
merusak dan menghancurkan apa yang telah kamu peroleh dari ibadah, hingga
hamper tidak tersisa, maka seharusnya kalian melakukan uzlah dan menyendiri
dari manusia, seraya mohon pertolongan kepada Alloh SWT dari kejahatan zaman
ini dan penduduknya, karena Alloh Maha Menjaga dengan keutamaan dan rahmatNya.
TENTANG UZLAH
Hukum
Uzlah
Kalau
ada yang bertanya : “ Lalu apa hokum uzlah dan menyendiri dari manusia ? “,
maka akan aku jelaskan tingkatan/level manusia dalam hal ini, dan batasan yang
harus ditindak-lanjuti.
Pertama
: orang yang tidak butuh berkumpul dengan orang lain karena tidak menyampaikan
ilmu dan menjelaskan hokum agama, maka yang lebih utama baginya adalah
menyendiri dari manusia, dan tidak merbaur dengan mereka kecuali saat jum’atan
atau sedang ada pertemuan, atau saat hari raya atau berhaji, atau sedang
menghadiri majlis ilmu, atau sedang mencari kebutuhan hidup yang wajib
ditunaikan, jika tidak manak sebaiknya ia sembunyikan diri dan berdiam di
rumah, tidak kenal dan tidak dikenal, maka jika orang seperti ini menghendaki
untuk memutuskan menyendiri dari manusia, maka ia tidak menemui manusia sama
sekali, dari urusan agama, urusan dunia, jumatan atau pertemuan dan lainnya,
jika ia melihat dalan hal yang demikian itu ada kemaslahatan dan menenagkan
jiwa, dan yang demikian itu bias dicapai dengan dua cara :
1. Mencari tempat yang tidak terjangkau oleh hak dan kewajiban
manusiawi, seperti di pucuk gung atau di dasar lembah, yang diharapkan menjadi
sarana menjauhkan diri dari godaan makhluk/manusia
2. Dengan meyakini bahwa bahaya yang
timbul dengan bertemunya dia dengan orang lain adalah keniscayaan, dan lebih
berat jika ditinggalkan, maka dan keadaan demikian, ia akan tetap bergaul
dengan manusia
Semoga menjadi
ilmu yangmanfa’ah dan berkah serta diridloi Alloh, aamiin
( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam
al-Ghozali hal. : 94 – 96 )
0 comments:
Posting Komentar