Edisi N0: ( 38 ) 19
Juli 2018 M/
6 Dzul Qo’dah 1439 H
Ä “ TANJAKAN KE-3 : TANJAKAN
PENGHALANG ( Bagian 19 )
PENGHALANG KE 4
: HAWA NAFSU ( Bagian 5 )
Pembahasan Tentang
TAKWA
Batasan Makna Takwa
Yakni menjaga/menghindarkan hati dari dosa yang tidak
pernah dilakukan, sehingga seorang hamba memiliki azam yang kuat untuk
meninggalkannya, dan menjaga jarak antara dirinya dan maksiat, demikian yang
dikatakan guruku
Karena
sesungguhnya asal kata Takwa adalah Waqwa isim masdar dari waqo-yaqii-wiqooyatan
– wawaqwaa yang artinya menjaga, lalu huruf waw dirubah dengan huruf
ta’, sehingga takwa terwujud dikala mencapai keberhasilan dalam menjaga
diri antara seorang hamba dengan maksiat ( tidak taat kepada Alloh ), karena
didorong kemauan yang kuat untuk meninggalkannya, dan hatinya teguh dalam
keadaan seperti itu, sehingga dia disifati sebagai muttaqi yang berarti telah menjaga dan berkemauan
kuat serta telah meneguhkan takwa
Makna
takwa di sisi tasawwuf
Menurutku
( Imam Ghozali ) = Takwa adalah menghindari setiap hal yang dikuatirkan dapat
menimbulkan bahaya dalam urusan agama. Sebagaimana seseorang yang sakit akan
melakukan segala hal untuk menghindari segala sesuatu yang dapat membahayakan kesehatan
badannya dari makanan, minuman, buah-buahan dan yang lainnya.
Hal-hal yang dikuatirkan membahayan agama ada dua :
berbuat haram dan maksiat serta berlebihan dalam kehalalan, karena sibuk dalam
berlebihan dalam hal-hal yang halal dan tenggelam dalam urusan tersebut akan
menyeret pelakunya kedalam hal-hal yang haram dan maksiat, hal itu terjadi
karena jahatnya nafsu yang suka berlebih-lebihan, sehingga cenderung
memperturutkan nafsu dan kemaksiatan, maka barangsiapa yang menginginkan
aman/selamat dari bahaya dalam urusan agamanya hendaklah ia menghindari sesuatu
yang bahaya yakni menghindari sikap berlebihan dalam hal-hal yang halal
sekalipun, karena dikuatirkan akan mendorong kepada keharaman, sebagaimana
sabda Nabi SAW : “ Mereka meninggalkan sesuatu yang tidak apa-apa karena kuatir
terjerumus kedalah hal-hal yang apa-apa “
Dengan kata lain : menghindari berlebihan dalam hal halal
agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang diharamkan, maka Takwa yang holistic
dan sempurna adalah menghindari segala sesuatu yang mengandung bahaya terhadap
keagamaannya, yakni maksiat dan sikap berlebihan.
TAKWA MENURUT SYARIAT
Pengertian takwa dalam istilah syariat adalah
menjaga hati dari setiap keburukan yang belum pernah dilakukan sebelumnya,
dengan motivasi yang kuat untuk meninggalkannya, sehingga Takwa menjadi penjaga
diri dari keburukan.
-------------------------
Keburukan
itu ada 2 macam :Keburukan asli yakni setiap apa yang dilarang oleh
syari’at ( diharamkan ), seperti maksiat .
Dan yang kedua adalah keburukan yang tidak asli yakni
yang dilarang secara etika yaitu perbuatan halal/yang dibolehkan namun melampaui batas, seperti melakukan yang mubah dengan penuh nafsu/syahwat.
Jenis yang pertama merupakan kriteria takwa
inti yang mengakibatkan pelakunya terbebas dari siksa neraka, dan jenis
yang kedua jenis takwa berdasarkan etika
yang akan mengakibatkan dipuji atau dicela, diapresiasi atau diabaikan.
Maka jenis pertama itulah yang sesungguhnya
TAKWA
Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan berkah serta
diridloi Alloh, aamiin
0 comments:
Posting Komentar