Minggu, Februari 03, 2019

KaMiNa 38 - Pembahasan Tentang TAKWA




Edisi N0: ( 38 )  19 Juli  2018 M/  6 Dzul Qo’dah 1439 H

ÄTANJAKAN KE-3 : TANJAKAN PENGHALANG  ( Bagian 19 )
PENGHALANG KE 4 : HAWA NAFSU ( Bagian 5 )

Pembahasan Tentang TAKWA

Batasan Makna Takwa
Yakni menjaga/menghindarkan hati dari dosa yang tidak pernah dilakukan, sehingga seorang hamba memiliki azam yang kuat untuk meninggalkannya, dan menjaga jarak antara dirinya dan maksiat, demikian yang dikatakan guruku


Karena sesungguhnya asal kata Takwa adalah Waqwa isim masdar dari waqo-yaqii-wiqooyatan – wawaqwaa yang artinya menjaga, lalu huruf waw dirubah dengan huruf ta’, sehingga takwa terwujud dikala mencapai keberhasilan dalam menjaga diri antara seorang hamba dengan maksiat ( tidak taat kepada Alloh ), karena didorong kemauan yang kuat untuk meninggalkannya, dan hatinya teguh dalam keadaan seperti itu, sehingga dia disifati sebagai muttaqi  yang berarti telah menjaga dan berkemauan kuat serta telah meneguhkan takwa

Makna takwa di sisi tasawwuf

Menurutku ( Imam Ghozali ) = Takwa adalah menghindari setiap hal yang dikuatirkan dapat menimbulkan bahaya dalam urusan agama. Sebagaimana seseorang yang sakit akan melakukan segala hal untuk menghindari segala sesuatu yang dapat membahayakan kesehatan badannya dari makanan, minuman, buah-buahan dan yang lainnya.

Hal-hal yang dikuatirkan membahayan agama ada dua : berbuat haram dan maksiat serta berlebihan dalam kehalalan, karena sibuk dalam berlebihan dalam hal-hal yang halal dan tenggelam dalam urusan tersebut akan menyeret pelakunya kedalam hal-hal yang haram dan maksiat, hal itu terjadi karena jahatnya nafsu yang suka berlebih-lebihan, sehingga cenderung memperturutkan nafsu dan kemaksiatan, maka barangsiapa yang menginginkan aman/selamat dari bahaya dalam urusan agamanya hendaklah ia menghindari sesuatu yang bahaya yakni menghindari sikap berlebihan dalam hal-hal yang halal sekalipun, karena dikuatirkan akan mendorong kepada keharaman, sebagaimana sabda Nabi SAW : “ Mereka meninggalkan sesuatu yang tidak apa-apa karena kuatir terjerumus kedalah hal-hal yang apa-apa “

Dengan kata lain : menghindari berlebihan dalam hal halal agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang diharamkan, maka Takwa yang holistic dan sempurna adalah menghindari segala sesuatu yang mengandung bahaya terhadap keagamaannya, yakni maksiat dan sikap berlebihan.

TAKWA MENURUT SYARIAT

Pengertian takwa dalam istilah syariat adalah menjaga hati dari setiap keburukan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dengan motivasi yang kuat untuk meninggalkannya, sehingga Takwa menjadi penjaga diri dari keburukan.

-------------------------

Keburukan itu ada 2 macam :Keburukan asli yakni setiap apa yang dilarang oleh syari’at                 ( diharamkan ), seperti maksiat .
Dan yang kedua adalah keburukan yang tidak asli yakni yang dilarang secara etika yaitu perbuatan halal/yang dibolehkan namun melampaui batas, seperti melakukan yang mubah dengan penuh nafsu/syahwat.

Jenis yang pertama merupakan kriteria takwa inti yang mengakibatkan pelakunya terbebas dari siksa neraka, dan jenis yang kedua  jenis takwa berdasarkan etika yang akan mengakibatkan dipuji atau dicela, diapresiasi atau diabaikan.
Maka jenis pertama itulah yang sesungguhnya TAKWA
  
Semoga menjadi ilmu yang manfa’ah dan  berkah serta  diridloi Alloh, aamiin

 ( Dari kitab : Minhajul Abidin, ilaa jannati Robil ‘aalamiin, oleh : Imam al-Ghozali    hal. :    126-131 )
Hasil gambar untuk TAQWA

0 comments:

Posting Komentar

 

Kontak