Pertemuan 5 – Ahad 22 Juli 2018 M / 9 Dzul Qo’dah 1439 H
|
KAJIAN KITAB FATHUL-BARI ( SYARAH SHOHIH BUKHORI ) KARYA
ALH-HAFIDZ AHMAD BIN ALI BIN HAJAR
AL-ASQOLANIY ( 773-852 H )
CIRI-CIRI ORANG MUSLIM
(10) Sabda Nabi SAW “ Seorang muslim (
yang sempurna ) adalah orang yang membuat muslim lainnya selamat karena lisan (
ucapan ) dan tangannya ( perbuatannya ), dan orang yang berhijrah ( dengan
sesungguhnya ) adalah orang yang hijrah dari apa yang dilarang oleh Alloh” (
HR. Bukhori )
ð Menurut al-Khottobi : maksudnya adalah bahwa orang
muslim yang sesungguhnya adalah yang memenuhi hak-hak Alloh dan hak-hak orang
muslim lainnya.
ð Yakni bahwa muslim yang sesungguhnya itu dibuktikan
dengan Menjaga lisan dan ucapannya dari ucapan-ucapan yang dapat merusak
keislamannya, serta menjaga tangan dan perbuatannya yang dapat merusak
keislamannya
ð Juga sebagai anjuran agar sempurna keislaman
seseorang, hendaklah menjaga lisan dan ucapan serta tangan dan perbuatannya.
Betama banyak orang yang celakan, akibat kecerobohan lisan ucapan dan
tangan perbuatannya. Seperti : bohong, rofats, ingkar janji, mengumpat dan
lainnya. Juga tangan yang usil, gerakan yang membuat orang lain terluka ( dalam
hal ini ada pengecualian = yakni tangan yang dipakai untuk melaksanakan qishosh
)
·
Hijrah ( berpindah dari
satu posisi ke posisi yang lain ) itu ada dua macam :
1.
Hijrah Dhohiroh Berpindah tempat karena menghindari fitnah
demi mempertahankan agama
2.
Hirah batiniyah : Meninggalkan perbuatan atas dorongan nafsu
dan bisikan setan
ð
Namun makna hijrah yang
sesungguhnya adalah meninggalkan segala hal yang dilarang oleh Alloh.
Kesimpulan :
Kesempurnaan seorang Muslim adalah jika :
1. Mampu menjaga lisan,
sehingga tidak menyakiti orang lain, dan orang muslim menjadi merasa aman dari
sakitnya hati karena mendengar ucapan yang menyakitkan
2. Mampu menghindari
perbuatan ( diibaratkan dengan tangan ) bisa berupa perbuatan fisik atau
kekuasan, yang dapat membuat muslim lain merasa tidak aman dan nyaman
3. Meninggalkan maksiat
menuju taat, meninggalkan yang syubhat menuju keyakinan.
Sumber : Kitab Fathul-baari bisyar-hi shohiihil Bukhori, halaman : 105-108
|
0 comments:
Posting Komentar